Slawi – Dalam mendorong serta menopang tugas suami sebagai abdi masyarakat atau pelayan publik, para istri ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tegal mengikuti Seminar Manajemen Stres, di Pendopo Amangkurat, Rabu (17/10/18) pagi.
Plt. Bupati Tegal, Umi Azizah sangat mengapresiasi dan menyambut baik penyelenggaraan seminar ini. Terlebih temanya menyangkut penguatan kapasitas sumber daya manusia, yaitu para istri ASN dalam memanajemen kalbu untuk mengelola dan mengatasi gangguan mental dan emosional. “Harapannya peserta seminar dapat memperbaiki kualitas hidup individu dan keluarganya menjadi lebih baik lagi,” terang Umi.
Perlu kita ketahui bersama, bahwa tantangan kaum perempuan yang hidup di era komunikasi tanpa batas ini, jauh berbeda dengan generasi terdahulu yang belum mengenal apa itu media sosial. Maka dari itu, tidak sedikit perkara perselingkuhan berawal dari pertemanan di facebook.
Sebagai gambaran, dari 4.055 perkara yang masuk ke Pengadilan Negeri Agama tahun 2017 lalu, dominasi oleh perkara cerai gugat sebesar 66,24 persen dan cerai talak 23,01 persen. “Perceraian paling banyak terjadi karena faktor ekonomi, tidak bertanggung jawab, tidak harmonisnya hubungan rumah tangga hingga gangguan pihak ketiga,” ujarnya.
Stres sangat mudah terjadi pada siapa saja, termasuk para ibu, para istri dalam mengurusi pekerjaan rumah tangga. Karena seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern, disertai dengan tuntutan hingga tontonan hidup yang semakin menunjukkan ke-glamour-an. Ditambah aktifitas serta rutinitas sehari-hari yang kian cepat, kian beragam. Untuk itu kita perlu sejenak berpikir dan melakukan intropeksi diri, salah satunya dengan mengikuti kegiatan seminar ini.
“Tujuannya agar kita sebagai seorang istri, sebagai ibu dari anak-anak kita dapat berperan optimal, termasuk ibu yang bekerja menjalankan usahanya maupun menjadi karyawan di kantor hingga yang sepenuhnya menjadi ibu rumah tangga,” pungkas Umi.
Sebagai istri ASN tentunya harus bisa bersabar dengan tidak membebani suami dengan hal-hal yang diluar kemampuannya, diluar pendapatannya yang berakibat pada perubahan sikap dan mental suami. Hingga berakibat pada perubahan sikap dan mental suami untuk berbuat menyimpang, terjebak pada praktik korupsi, melakukan pungli. Disinilah para istri memiliki peran penting untuk mencegah, diawali dari rumah tangga yang harmonis.
Laporan Ketua Panitia, Titiek Agus Subagyo mengatakan melalui seminar ini diharapkan para istri ASN memiliki ketahanan yang tangguh dalam menghadapi berbagai problematika keluarga di era milenial. “Baik yang diakibatkan oleh gaya hidup, tekanan hidup, dampak sosial media, kebutuhan hidup maupun dampak lingkungan,” jelas Titiek.
Acara seminar ini berjalan dengan lancar, diikuti oleh anggota DWP, GOW, Yayasan Dian Dharma dan PKK Kabupaten Tegal dengan mendatangkan narasumber dari Widyaiswara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah, Martuti.
Discussion about this post