Kramat – Menjamurnya trend konsumsi pangan yang mengarah pada fast food atau makanan cepat saji yang identik dengan junk food mengkhawatirkan sejumlah orang tua terhadap pola makan anaknya. Pasalnya makanan cepat saji memiliki kandungan nutrisi yang tidak baik bagi tubuh, karena terdapat jenis lemak dan berbagai zat aditif atau bahan kimia buatan. Termasuk pula street food atau makanan kaki lima yang belum memiliki standarisasi dari sisi higienitas pangannya.
Untuk itu, Bupati Tegal Umi Azizah menghimbau kepada para orang tua untuk mengembangkan pola menu dan kreasi resep pangan yang menarik, enak dan tidak membosankan sekalipun berbahan baku dari pangan lokal. “Selain mendukung pengembangan produk pangan lokal, juga kualitasnya tidak kalah dengan produk-produk impor atau kemasan pabrik,” kata Umi saat acara Intervensi Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA), di SD Negeri Mejasem Barat 01, Kecamatan Kramat, Selasa (3/9) pagi.
Umi mengatakan kewaspadaan lain yang harus diperhatikan yaitu ketika anak-anak mengkonsumsi makanan atau membeli jajan sembarangan. Kurangnya pengawasan yang ketat dari pihak sekolah, seringkali dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggungjawab dengan menjual makanan atau minuman yang tidak layak konsumsi. Seperti kedaluwarsa hingga mengandung bahan berbahaya seperti pewarna sintetis rhodamin, methyl yellow, auramin hingga pengawet formalin ataupun borax.
“Maka dari itu, kita sebagai orang tua, sebagai guru memiliki peran yang sama dan ikut andil dalam membentuk kebiasaan anak dalam mengkonsumsi jajanan. Sudah sepatutnya, kuta mengembangkan kebun sekolah sebagai media pengenalan dan pembelajaran bagi anak tentang pangan sejak dini,” tutur Umi.
Sehingga diharapkan mampu menggugah kecintaan anak-anak pada makanan sayur-sayuran, termasuk membiasakan cuci tangan sebelum dan sesudah makan serta melakukan aktivitas fisik yang cukup seperti senam, kerja bakti membersihkan kelas.
Sementara itu, Kepala Dinas TanKP selaku Laporan Panitia Penyelenggara Khofifah menuturkan intervensi yang dilakukan di SD Negeri Mejasem Barat 01 berlangsung selama lima hari, dari tanggal 3 – 7 September 2019. “Dalam lima hari itu, anak-anak akan diberikan makanan sehat dengan resep yang sudah dikoordinasikan dengan Dinkes. Selain itu juga ada gelar pangan lokal dan pembinaan kantin sekolah,” jelas Khofifah.
Discussion about this post