Jakarta – Bupati Tegal Umi Azizah jalin komitmen investasi senilai Rp. 2,19 triliun dari sejumlah penanam modal dalam acara Central Java Investment Bussiness Forum (CJIB) ke-15 di Hotel Bidakara Jakarta hari Selasa (5/11) siang kemarin. Acara tahunan yang dibuka Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ini diikuti oleh kepala daerah dari 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah dimana nilai investasi total yang dibukukan mencapai Rp. 49.96 triliun.
Ditemui disela-sela acara Umi mengungkapkan forum ini menjadi ajang menarik untuk menawarkan peluang investasi di daerah. Terlebih Jawa Tengah, lanjut Umi, menjadi pilot project pertumbuhan ekonomi 7 persen. “Maka setiap daerah di Jawa Tengah termasuk Kabupaten Tegal berlomba-lomba menarik investor, baik dari dalam maupun luar negeri”, katanya.
Umi menambahkan, investasi yang masuk ke Kabupaten Tegal tersebut sebagian memang sudah ada penjajagan awal di tahun ini. Sehingga CJIBF disini menurut Umi lebih menekankan pada komitmen keberlanjutan dan realisasinya. Umi mencontohkan, salah satunya adalah investasi PT. Aquo Energy senilai Rp. 2 triliun yang rencananya akan membangun instalasi pembangkit listrik tenaga bayu atau angin di Kecamatan Margasari.
Kemudian, lanjut Umi, ada sejumlah pengusaha lainnya yang sudah “listing” dipertemukan disini seperti dari PT. Mahakarya Guci Propertindo yang akan membangun Hotel Dafam di kawasan wisata Guci dengan nilai investasinya Rp. 135 miliar, PT. Lotte Shopping Indonesia yang akan membangun pusat grosir senilai Rp. 50 miliar dan PT. Sanial Jaya Mandiri, perusahaan properti perumahan dengan nilai investasinya Rp. 10 miliar. “Harapan kami dengan adanya investasi ini akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat Kabupaten Tegal disamping mengejar pertumbuhan ekonomi lewat multiplier effect-nya”, ujar Umi.
Sementara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat membuka CJIBF mengatakan bahwa target investasi Jawa Tengah tahun ini adalah Rp. 47.42 triliun. Ganjar optimis, pihaknya akan bisa memenuhi target tersebut karena Jawa Tengah memiliki daya saing dalam hal potensi, dukungan infrastruktur, tenaga kerja dan komitmen yang kuat untuk mendorong peningkatan investasi melalui kebijakan yang pro investasi.
“Kami telah membangun layanan perizinan yang mudah, murah, cepat dan terintegrasi sebagai terjemahan dari Online Single Submission”, katanya. Bahkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, lanjut Ganjar, memperoleh predikat terbaik pada ajang penghargaan Investment Award dari Pemerintah RI tahun 2018 lalu.
Di sesi lain dalam acara yang sama, dihadapan para investor Ganjar menegaskan jika pihaknya menjamin keamanan investasi di Jawa Tengah dari gangguan oknum dan pihak-pihak yang tidak bertanggunjawab, termasuk premanisme. “Saya jamin, kalau bapak ibu dipalak, tolong langsung ketemu saya. Kalau itu dipalak daerah akan kita antar itu ke daerah siapa, apakah itu dari pemerintah daerahnya, penegak hukumnya, dan sebagainya”, katanya. Ganjar juga menyarankan kepada para investor agar tidak memakai biro jasa, tapi datang langsung dan konseling ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).
Ditemui di tempat yang sama, Kepala DPMPTSP Kabupaten Tegal Fakihurrohim mengatakan pihaknya berencana menggelar forum serupa di tingkat Kabupaten Tegal tanggal 18 November nanti. “Bussiness meeting forum akan kita selenggarakan dengan mengundang para investor potensial untuk kita tawarkan kesempatan berinvestasi di Kabupaten Tegal”, katanya. Ditanya soal kesiapan, Fakih mengatakan soal perizinan dijamin semuanya mudah dan transparan. Pihaknya saat ini juga sedang menyempurnakan profil investasi untuk acara nanti.
Salah satu investor yang hadir dalam CJIBF ini adalah Presiden Komisaris PT. Mahakarya Guci Propertindo Asahel Santoso yang berencana membangun hotel Dafam Guci Resort setinggi 7 lantai sekelas bintang tiga atau bintang empat yang dilengkapi 70 villa. Ditanya soal pertimbangannya menanamkan investasinya di Guci, Santoso menjelaskan jika pihaknya akan menangkap peluang segmen wisatawan kelas menengah ke atas disamping potensi wisata alam Guci yang sangat baik, terutama air panasnya. “Belum lama ini, sekitar dua bulan yang lalu saya sempat berendam di onsen di lereng Gunung Fuji Jepang, ternyata airnya itu tidak lebih baik dari air panas yang ada di Guci. Menurut saya, air geothermal Guci adalah salah satu yang terbaik di Indonesia atau bahkan di dunia”, katanya.
Faktor lain yang tidak kalah pentingnya diungkapkan Santoso adalah komitmen kepala daerah. “Kabupaten Tegal punya bupati yang luar biasa, mulai dari pola berpikirnya, keramahtamahan dan keberpihakannya kepada investor dan ini yang sangat kami harapkan”, ujarnya senang.
Discussion about this post