Slawi – Tes swab pada ketiga orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) asal Desa Dukuhlo Kecamatan Lebaksiu, Desa Gumalar Kecamatan Adiwerna dan Desa Pagerbarang Kecamatan Pagerbarang yang meninggal dunia beberapa waktu lalu semuanya menunjukkan hasil negatif. Artinya, meninggalnya ketiga PDP tersebut bukan karena infeksi covid-19 melainkan penyakit kronis lain yang dideritanya. Sementara itu, untuk kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Tegal bertambah tiga orang sehingga keseluruhannya menjadi delapan orang. Informasi tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Kabupaten Tegal dr. Joko Wantoro hari Kamis (16/4) sore tadi.
Lewat keterangan persnya, Joko mengungkapkan, tiga kasus tambahan terkonfirmasi positif tersebut terdiri dari seorang laki-laki berusia 48 tahun asal Desa Brekat Kecamatan Tarub yang dirawat di RSUD dr. Soeselo Slawi, seorang laki-laki berusia 59 tahun asal Desa Bumiharja Kecamatan Tarub yang dirawat di RS Mitra Siaga, dan satu orang balita perempuan berusia 2 tahun asal Desa Getaskerep Kecamatan Talang yang dirawat di RSUP Kariadi Kota Semarang.
Ditemui usai acara, meski tidak disebutkan secara rinci, Joko mengungkapkan jika seluruh kasus terkonfirmasi positif di Kabupaten Tegal memiliki riwayat perjalanan dari zona merah atau daerah terjangkit Covid-19. “Hasil analisis sementara dan dugaan kita saat ini, penularan Covid-19 pada pasien terkonfirmasi positif di Kabupaten Tegal terjadi di luar daerah, saat mereka berada di daerah terjangkit”, katanya.
Dengan demikian, pihaknya belum menemukan kasus transmisi lokal dimana penularan yang terjadi adalah antar sesama warga yang berdomisili di Kabupaten Tegal.
Dari hasil pendataan Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Joko merincikan jumlah PDP yang sembuh atau kondisinya membaik secara akumulatif ada 65 orang, tidak termasuk empat orang PDP dari luar Kabupaten Tegal. Adapun jumlah PDP asal Kabupaten Tegal yang sedang dirawat saat ini ada 11 orang. Sementara untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang masih dalam pemantauan tenaga kesehatan jumlahnya saat ini ada 75 orang.
Sementara untuk kasus Orang Tanpa Gejala (OTG) jumlah kumulatifnya mencapai 92 orang, termasuk didalamnya karyawan pabrik kecap di Desa Penusupan. Seluruh OTG ini, imbuh Joko, sudah dilakukan Rapid Diagnostic Test dan hasilnya hanya ada satu orang yang dinyatakan positif, yaitu warga Kecamatan Slawi yang sebelumnya memiliki kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif meninggal dunia.
Adapun untuk pelaku perjalanan, ada penambahan 308 orang, sehingga total akumulasinya menjadi 25.973 orang, dimana 15.401 orang diantaranya sudah menyelesaikan masa pemantauannya.
Discussion about this post