Slawi – Jamin kebutuhan pangan selama masa tanggap darurat bencana Covid-19 ini, Pemerintah Kabupaten Tegal menyiapkan Program Jaring Pengaman Sosial (JPS). Tak kurang dari 4.180 ton beras kualitas premium rencananya akan didistribusikan untuk mencukupi kebutuhan pangan 69.667 keluarga terdampak pandemi Covid-19 selama tiga bulan kedepan. Pendistribusian untuk bulan April ini akan dilakukan secara bertahap mulai besok, Kamis (23/4). Sebelum dibagikan, Bupati Tegal Umi Azizah mengecek kualitas dan ketersediaan beras tersebut di Gudang Bulog Procot pada Rabu (22/4) pagi.
Lihat tayangan : Pemkab TegalSiapkan Bantuan 4.180 Ton Beras Program Jaring Pengaman Sosial
Dalam pengecekan ini, Umi didampingi oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tegal Nurhayati dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tegal Toto Subandriyo. Dikatakan Umi, pengecekan ini bertujuan untuk memastikan kualitas beras yang akan diterima warganya layak konsumsi. “Dari pengambilan sampel tadi saya melihat kualitasnya baik karena telah melewati quality control atau proses seleksinya sesuai dengan kriteria standar yang telah ditetapkan. Harapannya, saat beras ini diterima masyarakat kondisinya baik dan aman dikonsumsi,” kata Umi.
Ditanya tentang mekanisme pembagian bantuan beras ini, Umi mengatakan, pengiriman beras dilakukan oleh Bulog yang bekerjasama dengan pemasok untuk didistribusikan sampai ke titik bagi di kantor pemerintah desa atau kelurahan, disamping juga dikoordinasikan dengan camat setempat. Proses pembagian bantuan beras ini akan berlangsung selama enam hari hingga Selasa (28/4) mendatang. Terkait stok beras untuk mencukupi kebutuhan pangan selama Ramadhan, Umi mengungkapkan bahwa hingga enam sampai dengan tujuh bulan ke depan stok beras di Kabupaten Tegal aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan kehabisan beras.
Umi mengungkapkan, beras tersebut dibeli dari pendanaan APBD Kabupaten Tegal tahun anggaran 2020 senilai Rp41,8 miliar yang diperolehnya dari hasil refocusing anggaran. “Sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat dalam menangani pandemi Covid-19 ini maka penganggaran kita tahun ini difokuskan untuk memenuhi kebutuhan belanja kesehatan, jaring pengaman sosial dan pemulihan ekonomi, sehingga praktis kegiatan pembangunan seperti infrastruktur dan belanja langsung lainnya kita alihkan ke tiga sektor tersebut”, katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tegal Nurhayati menuturkan, beras sejumlah 4.180 ton tersebut akan dibagikan ke 69.667 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tersebar di 18 wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Tegal. “Masing-masing KPM akan mendapatkan 20 kilogram beras per bulannya dan diterima selama tiga bulan. Untuk lokasi pendistribusiannya juga ditempatkan di masing-masing kantor desa,” tuturnya.
Nurhayati menambahkan, sasaran penerima bantuan beras tersebut adalah KPM terdampak langsung Covid-19 seperti keluarga dari orang dalam pemantauan, pasien dalam pengawasan dan orang tanpa gejala yang sedang menjalani karantina atau isolasi mandirinya. Penerima manfaat lainnya adalah pekerja informal, pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja atau dirumahkan, pengemudi moda tranportasi seperti supir angkot, tukang becak, tukang ojek dan kusir dokar, warga pemudik yang sudah bisa tidak lagi bekerja sehingga tidak memiliki penghasilan, pencari kerja, kelompok lansia miskin dan individu yang memiliki penyakit kronis, penyandang disabilitas, nelayan dan kelompok rentan miskin.
Adapun rincian per kecamatannya terdiri dari 3.133 KPM di Kecamatan Slawi, 2.505 KPM di Kecamatan Dukuhwaru, 2.877 KPM di Kecamatan Tarub, 3.124 KPM di Kecamatan Balapulang, 5.119 KPM di Kecamatan Kramat, 4.014 KPM di Kecamatan Dukuhturi. Serta 5.374 KPM di Kecamatan Pagerbarang, 4.452 KPM Kecamatan Adiwerna, 3.067 KPM Kecamatan Bojong, 2.713 KPM Kecamatan Jatinegara, 4.805 KPM Kecamatan Pangkah dan 2.147 Kecamatan Kedungbanteng, 3.973 KPM di Kecamatan Margasari, 2.811 KPM Kecamatan Lebaksiu, 6.055 KPM Kecamatan Talang, 4.960 KPM Kecamatan Suradadi, 2.513 KPM Kecamatan Warureja dan Kecamatan Bumijawa sebanyak 6.025 KPM.
Ditempat yang sama, Kepala Bulog Sub Divre Pekalongan Arie Apriansyah mengatakan stok beras di Gudang Bulog berasal dari petani lokal di Kabupaten Tegal. “Sebelumnya kami telah melakukan pembinaan kepada para petani terkait kriteria beras yang kami butuhkan. Sehingga petani pun sudah tahu standart beras yang baik dan bagus itu seperti apa,” ungkap Arie. (OI)
Discussion about this post