Slawi – Bupati Tegal Umi Azizah didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal dr. Widodo Joko Mulyono salurkan bantuan 10.000 masker kain kepada pedagang pasar yang tersebar di 25 pasar tradisional di Kabupaten Tegal. Masker kain ini merupakan bantuan dari Korps Pegawai Republik Indonesia (Kopri) Kabupaten Tegal. Penyerahan bantuan ini dilakukan simbolis oleh Bupati Tegal Umi Azizah kepada lima perwakilan paguyuban pasar di Pendopo Amangkurat Pemkab Tegal pada Selasa (28/4) pagi tadi.
Adapun kelima paguyuban pasar yang hadir adalah Pasar Trayeman, Pasar Pepedan, Pasar Balapulang, Pasar Banjaran dan Pasar Bojong. Tak hanya itu, Korpri Kabupaten Tegal juga memberikan bantuan sabun cuci tangan ukuran besar, alat pengukur suhu badan atau termometer tembak dan spanduk tentang pencegahan Covid-19 yang rencananya akan dipasang di pasar.
Saat menyerahkan bantuan Umi menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada ASN di lingkungan Pemkab Tegal yang telah peduli membantu mencegah penularan Covid-19 di lingkungan pasar. Sementara kepada perwakilan pedagang, Umi menitipkan pesan agar warga pedagang bisa menjadi contoh penggunaan masker yang benar. “Warga pedagang saya minta ikut menyampaikan pesan kepada warga pembeli agar disiplin mengenakan maskernya, mencuci tangan dengan sabun pada sarana yang telah disediakan sebelum dan setelah berbelanja serta tidak menyentuh area wajah seperti mulut, hidung dan mata”, katanya.
Umi berpandangan, jika terjadi transmisi lokal, maka pasar menjadi titik rawan penularan Covid-19 paling cepat. “Jika tranmisi lokal itu terjadi di lingkungan pasar, maka tim medis akan kesulitan untuk melacak siapa saja yang menjadi kontaknya. Sehingga upaya untuk memutus mata rantai penyebarannya menjadi tidak efektif “, ujarnya.
Sementara itu, Joko yang juga Ketua Korpri Kabupaten Tegal menuturkan, dari 25 pasar tradisional di wilayah Kabupaten Tegal setidaknya ada 9.000 an warga pedagang pasar. Joko berharap bantuan masker ini bisa mencukupi kebutuhan. Pihaknya pun berencana akan memberikan masker kain kepada warga pembeli yang belum kenakan masker sepenjang persediaan masih ada. “Interaksi intensif yang terjadi di lingkungan pasar harus diimbangi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, salah satunya mengenakan masker, baik penjual maupun pembeli,” tutur Joko.
Joko juga menitip pesan kepada Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Tegal Suspriyanti agar memonitor pelaksanaan protokol kesehatan di lingkungan pasar tradisonal di Kabupaten Tegal guna mencegah penularan Covid-19. “Selain melakukan pemantauan, pengurus paguyuban pasar bisa membantu mengecek suhu tubuh para pedagang. Jika mendapati pedagang yang suhunya melebihi 38 derajat celcius harus dianjurkan istirahat di rumah dan didata,” terangnya. (OI)
Discussion about this post