Slawi – Satu orang pasien positif Covid-19 asal Desa Karanganyar Kecamatan Dukuhturi dinyatakan sembuh setelah dirawat selama satu setengah bulan di RSUD Kardinah di Kota Tegal. Pemeriksaan swab yang keempat dan kelima dari pasien berinisial R (73) ini menunjukkan hasil negatif. Sehingga oleh pihak rumah sakit, R diperbolehkan pulang. Informasi disampaikan juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemkab Tegal Joko Wantoro dalam siaran persnya bersama Bupati Tegal Umi Azizah, Jumat (22/5) siang.
Joko mengungkapkan, kesembuhan pasien ini menjadikan kasus terkonfirmasi positif di Kabupaten Tegal yang sembuh bertambah menjadi 11 orang. Dua orang pasien Covid-19 sedang menjalani perawatan dan tiga orang meninggal dunia. Sementara itu, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) ada sembilan orang, tujuh orang yang dirawat berasal dari Kabupaten Tegal sedangkan dua orang lainnya dari luar wilayah.
Merespon kesembuhan pasien tersebut, Bupati Tegal Umi Azizah mengaku senang karena pasien lanjut usia merupakan kelompok rentan. “Kesembuhan ini adalah harapan baru di tengah pandemi Covid-19, dimana beliau sebagai pasien lanjut usia mampu melawan sakitnya ini dan saya berharap dua orang pasien positif Corona yang sedang dirawat segera menyusul sembuh”, kata Umi.
Ucapan terima kasih pun Umi sampaikan kepada tenaga medis RSUD Kardinah Kota Tegal yang telah bekerja merawat dan membantu proses kesembuhan pasien. Tak lupa pula, Umi mengapresiasi keluarga pasien yang telah memberikan dorongan semangat dan tenaga kesehatan Kabupaten Tegal yang membantu dari sisi lainnya.
Meski trend-nya membaik, Umi menambahkan, masyarakat tidak boleh lengah pada ancaman Covid-19. Apa yang sudah diraih sampai dengan hari ini harus dijaga sampai Kabupaten Tegal terbebas dari kasus Covid-19. “Kita hargai kerja para dokter, perawat dan tenaga kesehatan yang sudah berjuang melayani masyarakat, menyembuhkan pasien, termasuk saudara-saudara kita yang tidak mudik yang rela tidak pulang kampung demi keselamatan kita bersama” ujarnya.
Cara mendukung mereka yang bekerja di garda terdepan melawan Covid-19 ini adalah dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin sebagai gaya hidup baru di masa pandemi, termasuk beribadah di rumah. “Ambil keputusan yang tepat untuk menyelamatkan bangsa ini. Kita harus bangkit bersama, menjadi bagian warga negara yang memiliki tanggungjawab sama untuk memutus rantai penularannya. Diawali dari diri kita sendiri dan lingkungan keluarga, karena Indonesia jangan terserah dan jangan pernah menyerah”, imbaunya.
Sebelumnya, Joko memaparkan jika pihaknya sudah melakukan rapid test pada sejumlah kluster, antara lain kluster kontak erat pasien positif Covid-19 sebanyak 591 orang, dimana tujuh orang dinyatakan reaktif, selebihnya non reaktif. Pada kluster pelaku perjalanan dari wilayah episentrum sebanyak 87 orang. Hasilnya, dua orang reaktif dan selebihnya non reaktif. Sementara dari kluster tenaga kesehatan sebanyak 290 orang, tiga orang diantaranya reaktif dan selebihnya non reaktit. Kluster Gowa sebanyak 17 orang, dimana tiga orang reaktif dan selebihnya non reaktif. Kemudian kluster Pondok Pesantern Temboro sebanyak 11 orang dan seluruhnya non reaktif.
Menindaklanjuti hasil rapid test tersebut, Joko pun mengungkapkan, pihaknya melakukan pemeriksaan swab. Hasilnya ditemukan kasus terkonfirmasi positif yaitu tiga kasus dari kluster kontak erat, 12 kasus dari kluster pelaku perjalanan dan satu kasus dari kluster tenaga kesehatan.
Discussion about this post