Slawi – Bupati Tegal Umi Azizah mengajak masyarakat Kabupaten Tegal untuk membeli produk lokal para petani di Kabupaten Tegal. Hal ini bertujuan untuk membantu perekonomian para petani supaya tidak semakin tertekan di masa pandemi Covid-19 ini. Sejalan dengan itu, Pemkab Tegal juga berupaya agar petani terus bergerak dan berkarya selama ada wabah Corona dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. Pernyataan tersebut disampaikan Umi saat melakukan Talkshow Bincang Kreatif di Masa Pandemi pada Selasa (2/6) pagi di Studio Slawi FM.
Umi mengatakan kualitas produk petani lokal di Kabupaten Tegal tak kalah hebat dengan produk luar. Sebut saja kluster bawang putih yang terdapat di Tuwel. Selain bawang putih, Kabupaten Tegal yang didukung dengan kondisi geografisnya juga terdapat sayur-sayuran dan buah-buahan yang lengkap. “Yang sangat mudah kita lakukan adalah bela beli produk lokal Kabupaten Tegal. Makanan, baju, minuman, bahan pokok lainnya, belilah dari warga lokal,” tuturnya.
Umi juga menyampaikan bersama-sama membeli produk lokal merupakan salah satu implementasi nilai yang terdapat di Pancasila yaitu gotong-royong. Dengan gotong-royong membeli produk lokal maka akan ada semangat membangkitkan para petani. “Potensi lahan yang dimiliki Kabupaten Tegal itu sangat luar biasa. Apalagi jika didukung komitmen dari masyarakat sekitar untuk mencintai produk lokal Insya Allah akan maju,” pungkas Umi.
Untuk memasarkan produknya, lanjut Umi, para petani harus memiliki inovasi seperti memasang produknya di media sosial dan dapat dipesan melalui online bahkan bisa pesan antar. Dan momentum new normal menurut Umi dapat dimanfaatkan para petani untuk bekerjasama dengan komunitas pegiat IT ataupun perusahaan start up manfaatkan layanan belanja online atau daring untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan dan masakan di masyarakat tanpa harus keluar rumah.
Ditempat yang sama, hadir pula Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tegal Toto Subandriyo. Dirinya mengatakan terkait masalah pangan adalah menyangkut hidup dan matinya bangsa, sekalipun di masa pandemi seperti sekarang ini. Menurutnya, pertanian tidak boleh berhenti, petani harus tetap berproduksi supaya stok pangan aman. “Semuanya harus bersama-sama, menyemangati para petani dengan cara membeli produk dari para petani lokal,” ujarnya.
Hadirnya Badan Usaha Milik Petani atau BUMP, menurut Toto juga membantu para petani memasarkan produknya. Dijelaskan Ketua BUMP Agus Anggoro bahwa BUMP adalah sebuah badan yang dimiliki oleh petani dari petani untuk petani. BUMP sendiri menurut Anggoro sebagai lembaga yang membantu para petani yang anggota didalamnya dapat menguasasi teknologi pertanian, akses pasar dan akses permodalan yang mendukung operasional petani.
“Kemarin mendekati Idul Fitri kita juga telah melakukan inovasi salah satunya menyediakan beras 5 kilogram yang bisa untuk zakat. Beras tersebut kita beli dari petani lokal Kabupaten Tegal,” jelas Anggoro.
Anggoro menceritakan ketertarikan dirinya terjun ke dunia pertanian, menurutnya pertanian adalah hal yang tak akan pernah mati. Karena semua orang membutuhkan pangan, terlebih jika para petani mempunyai inovasi untuk menghasilkan produk pertaniannya. (OI)
Discussion about this post