Bojong – Dalam upaya penyerapan panen cabai merah untuk mengatasi masalah harga yang relatif rendah, dilaksanakanlah koordinasi stabilisasi harga cabai dari Direktorat Jendral Hortikultura Kementerian Pertanian RI di Gapoktan Kecamatan Bojong, Sabtu (6/6) sore tadi yang bertempat di Balai Desa Gunungjati Kecamatan Bojong.
Dalam acara tersebut, Bupati Tegal Umi Azizah dan Dirjen Hortikultura Priharso Setyanto melaksanakan kegiatan bimtek yang diikuti petani cabai merah, dan dari kementrian akan memfasilitasi bantuan sarana dan prasarana, fasilitasi agroindustri berbasis pedesaan, penerapan inovasi teknologi, penguatan dan pendampingan pelaku usaha dan edukasi/sosialisasi produk olahan.
Dalam kegiatan itu pula Bupati Tegal beserta perwakilan kelompok tani cabai merah se – Indonesia melakukan vicon dengan Kementerian Pertanian RI.
Dalam vicon tersebut, Umi menyampaikan bahwa kondisi saat ini petani cabai Kabupaten Tegal mengalami kerugian yang cukup besar, dirinya prihatin dengan hasil panen cabai tahun ini.
Umi berharap dengan kehadiran Dirjen Hortikultura di Kabupaten Tegal akan ada angin segar dan terobosan baru, pasca panen diharapkan petani mendapat bimbingan agar lahan bisa digunakan menanam tanaman lain.
“Saya selaku Bupati selalu siap hadir dan mengawal jika ada kegiatan Kementan RI untuk petani di Kabupaten Tegal,” ucap Umi.
Dirinya menambahkan bahwa saat ini lahan pertanian semakin sedikit karena setiap tahun banyak alih fungsi lahan, kualitas produksi kurang bagus karena banyak menggunakan pupuk kimia dan hasil pertanian tidak menentu karena faktor iklim yang ekstrim. Terlebih lagi saat ini banyak anak muda tidak tertarik menjadi petani.
“Saya berharap ada pendampingan yang serius dari kementrian dan nantinya akan terus berinovasi dengan para petani yang ada di daerah,” pungkas Umi.
Hal yang sama disampaikan Priharso Setyanto kepada Bupati Tegal dan perwakilan kelompok tani terkait dengan harga cabai di Kabupaten Tegal yang mengalami penurunan harga, kementrian akan mempertemukan petani cabai dengan pengusaha agar petani di KabupatenTegal menjadi petani milenial.
“Nanti kelompok tani yang punya mitra akan kami fasilitasi dengan alat kami sampai dengan pasca panen,” ucap Priharso.
Dirinya lewat kebijakan kementrian ingin menggenjot supaya cabai lokal bisa mendapatkan kelas di negerinya sendiri, Karena menurutnya selama 2 tahun terakhir impor cabai meningkat.
“Kami ada alat pendingin cabai agar cabai tetap segar, dan bisa menampung sampai 2,5 ton,” punkasnya.
Setelah acara tersebut Bupati dan tim Dirjen Hortikultura melakukan pemanenan cabai merah disawah petani desa gunungjati.
Discussion about this post