Bumijawa – Upaya pemulihan ekonomi dengan membuka kembali sejumlah destinasi wisata di tengah pandemi menjadi pilihan kebijakan Pemkab Tegal untuk menggerakkan kembali produktifitas masyarakatnya. Salah satunya adalah merekomendasikan pembukaan objek wisata kuliner Pasar Slumpring untuk umum setelah empat bulan ditutup pasca mewabahnya virus corona.
Hal ini terungkap saat Bupati Tegal Umi Azizah meninjau pembukaan perdana Pasar Slumpring di Desa Cempaka, Kecamatan Bumijawa, Minggu (12/07/2020). Umi mengatakan, pihaknya, melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal telah memberikan rekomendasi pembukaan wisata kuliner makanan dan jajanan tradisional ini setelah simulasi pengelolaan dan pelayanannya dinilai aman dari penularan Covid-19. Penerapan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin tidak hanya berlaku bagi Pokdarwis selaku pengelola maupun para penjualnya, tapi juga kepada para pengunjungnya.
“Dimasa pandemi Covid-19 ini, kita harus bisa membiasakan diri beradaptasi dengan kebiasaan baru, tatanan kehidupan normal baru. Masyarakat harus tetap produktif namanun tetap aman dan terlindungi dari penularan Covid-19. Artinya, pemulihan ekonomi harus segera kita lakukan sejalan dengan pencegahan penularan Covid-19. Perputaran uang, terutama di sektor jasa dan pariwisata ini harus kita genjot agar masyarakat kembali punya penghasilan darinya,” ucap Umi.
Pada kesempatan tersebut, Umi meminta kepada pengelola agar konsisten dalam mengelola pengunjungnya karena saat sebelum ada wabah Covid-19 pengunjung di Pasar Slumpring bisa mencapai 1.000 orang lebih dalam satu waktu yang sama. Hal ini mengingat daya tarik Pasar Slumpring sudah di kenal luas dan hanya buka di hari Minggu. “Harus ada pembatasan pengunjung selama masa pandemi ini dan terus sampaikan ke pengunjung agar senantiasa menaati protokol kesehatan,” tegasnya.
Lihat tayangan: Wisata Kuliner Pasar Slumpring Kembali Dibuka
Selain itu, Umi Azizah yang hadir didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Widodo Joko Mulyono dan Ketua DPRD Kabupaten Tegal Agus Salim memberikan bantuan berupa masker kain dan perisai pelindung wajah transparan serta alat pengukur suhu tubuh kepada Ketua Pokdarwis Desa Cempaka, Abdul Khayi. Umi berharap, bantuan alat pelindung diri tersebut bisa dipakai warga pedagang dan petugas lainnya, termasuk pengukur suhu tubuh untuk menyeleksi pengunjung.
Umi pun mengapresiasi pengelola Pasar Slumpring yang sudah menyediakan alat pembayaran non tunai. Disini, para pengunjung yang biasanya menukarkan uang kartal dengan koin bambu untuk bertransaksi di area pasar, kini bisa membayarnya dengan uang elektronik melalui aplikasi yang mulai banyak dipergunakan publik seperti OVO, GoPay, LinkAja dan aplikasi pembayaran non tunai lainnya.
Ditanya tentang persiapannya untuk melaksanakan normal baru di Pasar Slumpring, Abdul Khayi yang juga mantan Kepala Desa Cempaka tersebut menyampaikan bahwa sesuai aturan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal, dirinya mengaku sudah melaksanakan simulasi sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan rekomendasi pembukaan dari Gugus Tugas. “Sebelum dibuka, Sabtu (11/07/2020) kemarin kami sudah menggelar simulasi pelaksanaan protokol kesehatan di Pasar Slumpring ini yang dinilai langsung oleh gugus tugas Covid-19 tingkat kabupaten dan kami pun direkomendasikan layak untuk buka,” ucapnya.
Terkait dengan pembatasan pengunjung, tambah Khayi, pengelola Pasar Slumpring akan membatasi jumlahnya maksimal 300 orang dengan mengedepankan protokol kesehatan seperti mengenakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Selain itu, setiap pengunjung yang datang akan didata terlebih dahulu di pintu masuk. “Ada petugas yang sudah kita siapkan di depan untuk mencatat jumlah pengunjung yang masuk dan keluar. Dan petugas akan menutup akses masuk jika pengunjung sudah mencapai batas maksimal 300 orang,” tutupnya. (HR)
Discussion about this post