Dukuhwaru – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin bersama Bupati Tegal Umi Azizah berdialog dengan tiga kelompok tani, antara lain kelompok tani Bumi Mulya, Tani Mulya dan Sri Mulya, dalam acara panen raya, Kamis kemarin (16/07/2020) di Desa Bulakpacing. Di area persawahan seluas 135 hektar ini, Umi menyampaikan, petani sebaiknya menjual hasil panen ketika sudah kering atau jual kering, Efisiensi waktu panen dengan menggunakan mesin Combine harvester dapat dimanfaatkan untuk memberikan nilai tambah pada hasil panen padi.
“Dengan mesin pemanen padi akan lebih cepat menyelesaikan waktu panen, efisiensi waktu ini bisa digunakan mengembangkan pengemasan (packaging) atau membuat olahan turunan agar memberikan nilai tambah, sehingga mendapatkan keuntungan lebih banyak,” ujar Umi.
Masih ditempat yang sama, Taj Yasin mengharap, kepada Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) ikut membantu meningkatkan kesejahteraan petani dengan membeli hasil panen. Hal tersebut dimaksud agar gabah petani dapat dibeli sesuai dengan harga standar dari pada dijual ke tengkulak yang kadang memainkan harga gabah.
“Kalau alatnya seperti ini, untuk panen satu hektar, jika posisi padi tegak butuh waktu satu jam, kalau padinya ambruk bisa sampai satu setengah jam dengan hasil Per hektar menghasilkan delapan ton,” kata Taj Yasin
Panen raya tahun ini menunjukkan bahwa terjadi penguatan ketahanan pangan di Kabupaten Tegal. Jenis padi yang dipanen antara lain, varietas Inpari 32 dan Mekongga, serta ada juga padi organik yaitu, Sidenuk dan Panjatan Wangi.
“wabah Covid-19 tidak menjadi alasan kondisi ketahanan pangan terganggu, dengan kerja maksimal dapat membuahkan hasil produksi yang optimal,” pungkas Umi.(Fh)
Discussion about this post