Slawi – Bupati Tegal Umi Azizah bersama Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kabupaten Tegal dan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian RI luncurkan gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Konstratani). Peluncuran Model BPP Konstratani tersesebut berlangsung di ruang kerja Bupati Tegal, Rabu (09/09/2020).
Menurut Kepala Bidang BPPSDMP Kementerian Pertanian Dedi Nusyamsi, melalui model Konstratani ini, harus mampu menyediakan data dan informasi pertanian dan melaksanakan program utama yang tersambung dengan sistem Agriculture War Room (AWR) di Kementerian Pertanian. BPP menjadi wadah pembelajaran melalui demplot sekolah lapang, menyediakan informasi adan tata cara mengakses pasar dan menyediakan jejaring kerja sama dengan mitra lainnya.
Dedi menambahkan, Kontratani ini mengusung konsep petani modern dengan jargon ’Petani Keren’. Lebih lanjut Dedi menerangkan, Kostratani merupakan sebuah manajemen gerakan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan dengan menerapkan pertanian maju, mandiri dan modern melalui pendekatan teknologi informasi dan mekanisasi pertanian. Adapun lima peran Kostratani yang akan dijalankan meliputi pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, dan pusat pengembangan jejaring dan kemitraan.
Menanggapi hal tersebut, Umi mengatakan siap mendukung gerakan pemuda tani ini dengan membuka akses ke BPP Kabupaten Tegal sebagai pusat kegiatan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan. Adapun dua BPP yang akan menjalankan model Konstratani ini adalah BPP Lebaksiu dan BPP Dukuhwaru. “Saya berharap, penerapan model Konstratani ini bisa berfungsi efektif dan nantinya berkembang ke seluruh BPP lain yang ada di Kabupaten Tegal,” harap Umi.
Disisi lain, Pemkab Tegal juga telah melakukan pemetaan komoditas pertaniannya sesuai zonasi wilayah yang didukung oleh 18 BPP. Umi pun mencontohkan, sentra penghasil buah-buahan dan kapulaga ada di wilayah Kecamatan Jatinegara dan Pangkah. Sedangkan untuk pakan ternak atau pengolahan limbah dan jagung ada di Kecamatan Margasari. Sementara sentra sayuran berada di wilayah Kecamatan Bojong dan Bumijawa, termasuk bawang putih.
Umi pun berharap, melalui penguatan BPP sebagai model Konstratani ini menjadikan daya tarik tersendiri di kalangan pemuda desa, terlebih tingkat pengangguran terbuka di wilayahnya tahun 2019 lalu mencapai 8,21 persen. “Saya berharap, BPP model Kontratani ini benar-benar dijalankan, didampingi pelaksanaannya dan ada hasil nyatanya. Bukan sekedar formalisasi program. Setidaknya banyak pemuda desa yang tertarik menggeluti dunia agribisnis, mendapatkan fasilitas pelatihan, dukungan keuangan sampai benar-benar mandiri masuk ke rantai pasok pasar,” ujar Umi. (Ft)
Discussion about this post