Lebaksiu – Komitmen Pemkab Tegal guna mewujudkan Kabupaten Tegal merdeka sampah, direalisasikan dengan Aksi bersih-bersih bertajuk World Cleanup Day (WCD), Sabtu (19/09/2020) di Taman Edukasi Desa Balaradin. Acara yang juga dilaksanakan secara serentak di seluruh dunia ini, menurut Umi sebagai usaha mengatasi permasalahan sampah. Menurutnya, tak hanya meningkatkan kepedulian terhadap permasalahan sampah, kegiatan tersebut juga bermanfaat memupuk nilai cinta kasih terhadap masa depan bumi.
Umi mengatakan, untuk mendukung Program Kabupaten Tegal merdeka sampah rencananya akan ada dana pendampingan senilai Seratus Juta Rupiah sebagai stimulan, bagi dua puluh lima desa yang memiliki sistem pengelolaan sampah terpadu ditahun 2021 nanti. “Yang pertama adalah masyarakat hatus terus diedukasi tentang pemilahan sampah organik dan non organik, nanti jika desa sudah bisa mengelola itu, kita akan berikan dana stimulan,” kata Umi
Dirinya mencontohkan pengolahan sampah terpadu di Desa Balaradin, dari awal sampah masuk langsung dipilah sampah organik dan non organik. Dari sampah organik akan dibuat bubur, kemudian untuk budadaya magot yang juga memiliki nilai ekonomis. “Artinya sampah juga bisa menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidul (DLH) Kabupaten Tegal Mochtar Mawardi yakin, jika desa sudah berkomitmen dengan penanganan sampah, maka tidak ada hal yang sulit. “Memang tanggung jawab pengangkutan ada di DLH, tetapi desa juga harus ada pengolahan sampah terpadu, nanti residunya bisa dikerjasamakan dengan DLH,” ungkapnya.
Perihal dana stimulan, Mochtar menjelaskan secara rinci. Desa bisa mendapatkan dana tersebut jika sudah ada komitmen antara kepala desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dengan membuat Peraturan Desa (Perdes) tentang pengolahan sampah. Desa juga harus sudah memiliki Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) sebagai mengelola serta menganggarkan kegiatan pengolahan sampah.
Ditanya tentang kendala, Kepala Desa Balaradin Umar Utsman mengatakan, yang sulit adalah mengedukasi masyarakat untuk memilah sampah. Tetapi pihaknya menggandeng Muslimat dan Fatayat untuk membantu mengedukasi masyarakat dan memberikan pengertian bahwa sampah juga memiliki nilai ekonomis. (Fh)
Discussion about this post