Jatinegara – Semangat kebangkitan ekonomi di kalangan pemuda Ansor kian menguat. Hal ini terungkap saat berlangsung Diskusi Ngaji Ngopi bersama Wakil Bupati Tegal Sabilillah Ardie yang diselenggarakan Pimpinan Ranting (PR) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Desa Penyalahan, Kecamatan Jatinegara, Rabu (31/03/2021).
Ardie yang hadir sebagai narasumber mengapresiasi semangat GP Ansor yang banyak terjun di dunia wirausaha. Dengan mengangkat tema pemberdayaan ekonomi kader, Ardie mengungkapkan jika menjadi pengusaha atau berwirausaha adalah pilihan tepat. Menurutnya, ada kebebasan dalam bekerja dan keleluasaan mengendalikan masa depan saat menjadi wirausahawan.
“Menjadi wirausahawan adalah solusi pilihan membangun masa depan, bukan sebaliknya, menciptakan masalah baru. Setelah niat dan doa, kunci suksesnya terletak pada kecerdasan pengusaha dalam membaca peluang bisnis dan pasar,” ungkap Ardie yang juga seorang pengusaha di bidang teknologi informasi.
Menurutnya, tidak sedikit pengusaha pemula yang hanya fokus pada sisi produksi, tapi lupa atau mengabaikan pasar dan dinamikanya. Padahal, pengetahuan yang baik akan selera dan permintaan pasarlah yang akan menentukan proses produksinya, menjadikan produk yang dihasilkannya punya nilai jual dan daya saing.
“Akan susah ketika kita tetap berproduksi tapi tidak ada permintaan atau selera pasarnya sudah bergeser. Sehingga, produk yang bagus sekali pun, ketika salah sasaran, maka jadi masalah juga. Modal usaha habis dan uang tidak berputar karena produksinya sulit laku,” kata Ardie.
Ardie menitip pesan kepada para pelaku usaha dari kader GP Ansor Penyalahan ini agar kualitas dan kuantitas produk harus selalu dijaga, terlebih jika ingin memasuki pasar global yang sekarang semakin mudah dengan hadirnya platform penjualan e-dagang.
“Reputasi menjadi satu hal yang penting dan sangat menentukan posisi tawar pelaku usaha. Reputasi juga identik dengan profil usaha kita yang fungsinya untuk mendapatkan kepercayaan dari konsumen dan mitra usaha. Dan untuk mendapatkan reputasi yang baik, harus melalui proses seperti menjaga kualitas, layanan purna jual dan konsistensi usaha,” katanya.
Sementara merespon dari sisi jumlah sumber daya manusia kader Ansor Penyalahan yang cukup banyak, Ardie menyarankan agar GP Ansor Penyalahan bisa membangun usaha bersama berbasis padat karya. Meski juga tidak tertutup kemungkinan membangun usaha padat modal dengan menggandeng lembaga keuangan sebagai penyokong.
Senada dengan itu, fasilitator pendamping desa Muhammad Zamroni lewat paparannya mengungkapkan jika usaha kreatif pemuda GP Ansor Penyalahan harus bisa menjadi bagian dari solusi mengurangi pengangguran dan kemiskinan sebagaimana tertuang dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Zamroni pun mengungkapkan jika saat ini ada 21 UMKM di Desa Penyalahan yang berbasis pertanian, kerajinan, teknologi informasi, peternakan. Agar lebih berkembang, sinergi tiga pilar di desa harus terbangun. Ketiganya, lanjut Zamroni, adalah pemerintah desa, pemuda, dan BUMDes.
Sementara itu, Ketua PR GP Ansor Penyalahan Mohamad Ali mengatakan, diskusi ini merupakan bagian dari program kerja bidang perekonomian organisasinya. “Harapan kami, melaui diskusi semacam ini akan tumbuh motivasi kader pemuda Ansor untuk kembali memperkuat usahanya yang ikut terdampak pandemi,” pungkasnya. (Fh)
Discussion about this post