Slawi – Kondisi serba terbatas di tengah kompleksitas permasalahan yang muncul selama masa pandemi Covid-19 mendorong lahirnya sejumlah inovasi dan gagasan kreatif sebagai solusi untuk mencapai tujuan organisasi, termasuk pemimpin di organisasi pemerintahan. Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Tegal Umi Azizah saat memimpin acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemkab Tegal, Selasa (11/05/2021) di Pendopo Amangkurat.
Lewat sambutannya, Umi mengatakan bahwa mengelola organisasi publik di masa krisis akibat pandemi Covid-19 tidaklah mudah. Banyak hal dan persoalan baru yang memaksa pemimpin mengambil kebijakan yang tidak populis di mata publik, bahkan di lingkup internalnya.
Di tengah segala keterbatasan sumber daya yang ada, Umi meminta, sebagai pemimpin, pejabat tinggi pratama harus tetap tersenyum, sepenuh hati melayani publik, melayani masyarakat yang ekspektasinya semakin meningkat seiring kemajuan teknologi informasi dan komunikasi serta menguatnya arus keterbukaan informasi.
“Disinilah kemampuan bapak, ibu diuji, dimana situasi yang serba terbatas ini ada akan memaksa setiap pribadi pemimpin berpikir kreatif, menciptakan inovasi sebagai solusi cerdas untuk mengatasi setiap persoalan yang muncul, yang kian hari tentunya kian kompleks,” tandas Umi.
Meski sifat pelantikan ini lebih kepada pengukuhan sebagai konsekuensi adanya perubahan tugas pokok dan fungsi serta tata kerja badan-badan daerah di lingkungan Pemkab Tegal, Umi menekankan mereka harus lebih bersemangat dan mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya.
Mengutip falsafah jawa bahwa urip iku urup, Umi mengatakan bahwa sebenar-benarnya hidup adalah adalah hidup yang memberi manfaat bagi orang lain, semakin banyak semakin baik. Ia pun berpesan agar dalam menjalankan amanat jabatan, integritas harus nomor satu.
“Semua pejabat wajib membangun komitmen diri untuk tidak korupsi, termasuk di lingkungan organisasinya dengan membangun zona integritas, menciptakan wilayah yang terbebas dari praktik korupsi dan juga mendukung birokrasi bersih dan melayani,” kata Umi.
Lebih lanjut Umi berpesan agar dalam bekerja, 29 orang pejabat eselon dua yang dikukuhkan ini mampu membangun pola kerja kolaboratif antar OPD, meningkatkan indeks kepuasan masyarakat, indeks efektifitas pemerintahan, hingga ease of doing bussiness atau kemudahan berusaha dan berinvestasi. (FH/hn)
Discussion about this post