Slawi – Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian mengimbau kepala daerah untuk selalu peka terhadap lingkungan serta membangun kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat penanganan pandemi Covid-19. Pernyataan tersebut disampaikan Tito pada acara Webinar Peningkatan Kapasitas Kepemimpinan Kolaboratif dalam Mempercepat Penanganan Pandemi Covid-19 yang diikuti Bupati Tegal Umi Azizah, Senin (02/08/2021) pagi.
Menurutnya, pandemi Covid-19 yang berkepanjangan tidak saja berdampak pada krisis kesehatan, melainkan krisis multidimensi yang berimbas pada kehidupan ekonomi, keuangan, sosial, budaya, keamanan, dan bahkan politik.
Penanganannya pun, lanjut Tito, harus menggunakan pendekatan multidisplin ilmu pengetahuan yang itu tidak bisa dilakukan secara sektoral oleh pemerintah daerah semata, melainkan kolaboratif antara pemerintah pusat, daerah dan pemerintah desa. “Perlu ada keserentakan kebijakan pusat dan daerah dalam satu strategi yang sama,” kata Tito.
Sehingga dalam pelaksanaan kebijakan penanganan pandemi ini pemerintah daerah perlu bekerjasama tidak saja dengan instansi vertikal yang menjadi bagian dari pemerintah pusat, melainkan juga pemerintah desa dan kelurahan hingga satuan terkecil rukun tetangga.
Tidak hanya itu, keterlibatan unsur non pemerintah dalam pengendalian sosial untuk merubah perilaku dan mendisiplinkan masyarakat sangat diperlukan.
“Kita perlu merangkul simpul-simpul yang berpengaruh dalam sistem sosial kita. Seperti organisasi kemasyarakatan hingga tokoh-tokoh berpengaruh seperti tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh wanita dan lain-lain,” katanya.
Sementara itu, Koordinator Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, kolaborasi pemerintah pusat dan daerah dibangun dengan pendekatan struktur pentahelix berbasis komunitas.
Menurutnya, kolaborasi pentahelix ini merupakan satu-satunya cara untuk menang perang melawan pandemi. Struktur pentahelix terdiri atas pemerintah, akademisi, swasta, masyarakat, dan media.
Pendekatan struktur birokrasi pentahelix yang efektif tersebut akan bekerja dengan pendekatan lainnya yaitu strategi, sistem, skill dan speed untuk mencapai targetnya yaitu yang sehat tetap sehat, yang kurang sehat bisa sembuh dan yang sakit diobati sampai sembuh.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Tegal Umi Azizah yang mengikuti webinar ini dari Gedung Dadali mengatakan jika kerjasama kolaboratif sudah terbangun baik dan berjalan sinergis di Kabupaten Tegal, dari mulai unsur TNI-kepolisian, kejaksaan dan kementerian agama di level instansi vertikal hingga pemerintah desa.
“Semuanya bekerja operasional, saling mendukung, saling melengkapi,” kata Umi.
Umi mencontohkan, pada strategi penanganan pandemi yang mengedepankan upaya preventif dan promotif pihaknya bekerjasama dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat melalui pendekatan keagamaan.
“Melalui jejaring kementerian agama seperti penyuluh agama, kita gandeng ulama, tokoh agama dalam membangun kesadaran dan pemahaman umat muslim untuk sementara waktu di masa PPKM ini dengan mengalihkan kegiatan ibadahnya dari rumah, semata-mata demi menekan pertambahan kasus Covid-19,” jelasnya. (OI/hn)
Discussion about this post