Slawi – Pasar tradisional merupakan sentra perdagangan dengan interaksi sosial yang tinggi. Kesadaran mencuci tangan dan memakai masker menjadi kunci utama mencegah penularan Covid-19 di lingkungan pasar. Menyadari akan itu, Bupati Tegal Umi Azizah terus memantau pelaksanaan protokol kesehatan (prokes), salah satunya di Pasar Trayeman Slawi, Jumat (06/08/2021) pagi.
Menurut Umi, tanpa pengawasan dan kesadaran bersama, upaya menghambat laju penularan Covid-19 bisa berakhir sia-sia. Untuk itu, ketaatan warga dalam menerapkan prokes menjadi penting saat pandemi masih berlangsung. Ia mengungkapkan, kejenuhan masyarakat menerapkan protokol kesehatan menjadi satu tantangan tersendiri, termasuk upaya menjarak antar pembeli di lingkungan pasar juga tidak mudah diterapkan.
Meski demikian, pihaknya tak lelah mengimbau warga pedagang dan pembeli agar menataati ketentuan prokes dengan menambah jumlah personil pengawas dari aparatur sipil negara (ASN) dari dinas atau instansi di luar Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Tegal.
“Kami terjunkan personil tambahan dari kalangan ASN untuk mengambil tugas piket di pasar. Membantu petugas pasar dalam membina pedagang dan mengingatkan warga pengunjung pasar selalu mencuci tangan sebelum dan setelah beraktifitas di pasar serta memastikan maskernya selalu dipakai, tidak melorot, minimal itu,” kata Umi.
Upaya lain untuk mencegah penularan Covid-19, lanjut Umi, adalah melakukan penyemprotan disinfektan di pasar. “Seminggu sekali, setelah pasar tutup, biasanya di atas jam 12.00, dari relawan PMI (Palang Merah Indonesia) Kabupaten Tegal melakukan penyemprotan cairan disinfektan lingkungan pasar,” ujarnya.
Tidak hanya itu, pada peninjauan ini Umi juga mengajak kepala dinas yang ikut serta dalam rombongan untuk belanja di pedagang pasar. Terlihat, Umi memborong kerupuk antor, dawet beras, pisang, sayuran, cabe, bawang merah, bawang putih dan beberapa bumbu dapur lainnya.
Salah satu pedagang, Tasriah (50), mengaku, sejak adanya pandemi, omset penjualan menurun drastis, tidak banyak lagi konsumen yang membeli borongan seperti untuk acara hajatan. Namun saat itu ia merasa senang karena kerupuk antornya diborong orang nomor satu di Kabupaten Tegal.
“Alhamdulillah, senang sekali dagangan saya bisa diborong bu Umi, maturnuwun,” ungkapnya.
Aksi borong Bupati Tegal bersama sejumlah pejabat teras tersebut sebelumnya juga dilakukan di Pasar Balamoa. Umi menambahkan, prinsipnya adalah gotong royong membantu warga terdampak pandemi, salah satunya membeli barang dagangan milik pedagang pasar, termasuk produk UMKM yang juga dipromosikannya lewat program Jalabia atau jualan bareng Umi-Ardie di media sosial. (OI/hn)
Discussion about this post