Lebaksiu – Bupati Tegal Umi Azizah resmikan pembukaan minimarket Jatimart milik Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Jatimulya, di Desa Jatimulya, Kecamatan Lebaksiu, Senin (27/09/2021). Acara peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti bangunan minimarket yang didanai pembangunannya melalui APBDes setempat secara bertahap dari 2019-2021 senilai total Rp 1,2 miliar.
Lewat sambutannya, Umi mengapresiasi strategi Pemerintah Desa Jatimulya dalam membangun kemandirian fiskalnya melalui BUMDes dengan mendirikan Jatimart. Upaya ini adalah bagian dari ekstensifikasi penerimaan pendapatan asli desa (PADes), sehingga ke depan diharapkan, rasio ketergantungan sumber pendapatan desa dari dana transfer pemerintah pusat semakin berkurang.
“Jatimart adalah terobosan menarik. Disamping membantu menggerakkan perekonomian lokal, konsep bisnis bagi hasilnya kepada Pemdes Jatimulya diharapkan mampu berkontribusi pada peningkatan pendapatan asli desa,” ujar umi.
Dirinya berharap, sistem pengelolaan keuangan dan barang di Jatimart bisa diperkuat. Salah satunya dengan mengadopsi sistem digital poin of sales yang dikembangkan di UMKM Center di TrackingSpace, Slawi. Adanya sistem digital tersebut, lanjut Umi, BUMDes bisa dengan melakukan monitoring dan mengevaluasi kinerja bisnis ritel Jatimart setiap saat.
Umi pun mengajak pengelola Jatimart bisa berkomunikasi atau berkonsultasi tentang kegunaan aplikasi sistem pengelolaan keuangan yang didalamnya mencakup neraca keuangan, stok barang dan laporan keuangannya. Hal ini penting, sebab, selain perlu menerapkan strategi promosi yang tepat, pengelolaan keuangan yang profesional sangat menentukan keberlanjutan usaha ritel seperti Jatimart ini.
Pemkab Tegal telah bekerjasama dengan PT Kasyr Sibernetika Indonesia yang siap memfasilitasi manajemen usaha dan sistem keuangan hingga strategi pemasarannya. “Silahkan bisa datang ke sana untuk belajar menambah wawasan, karena di bisnis ritel ini pesaingnya adalah toko modern berjejaring yang sudah memiliki brand kuat dan kepercayaan dari konsumen, disamping dukungan sistem rantai pasok barang yang terintegrasi,” ujarnya.
Di sisi lain, Umi menambahkan, jika pendirian Jatimart oleh BUMDes Jatimulya akan membuka lapangan kerja baru bagi warga setempat, karena Jatimart tidak dikelola oleh kepala desa maupun perangkat pemerintah desa, melainkan BUMDes dengan merekrut tenaga kerja untuk operasional toko.
Sementara itu, Kepala Desa Jatimulya Mualimin menitip pesan kepada warganya agar mendukung proses tumbuh dan berkembangnya unit usaha Jatimart ini.
“Kehadiran Jatimart ini diharapkan mampu menggerakkan perekonomian warga Jatimulya. Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari adanya dukungan Bupati Tegal, seluruh elemen masyarakat Jatimulya dan lembaga beserta jajaran pengurus BUMDes Jatimulya”, ujar Mualimin. (ED/hn)
Discussion about this post