Pangkah – Sebanyak 12.340 orang guru Taman Pendidikan Alquran (TPQ) dan madrasah diniyah di Kabupaten Tegal diusulkan menerima hibah dana insentif tahun 2022. Usulan tersebut disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tegal Sukarno saat menggelar rapat koordinasi dan evaluasi hibah Pemkab Tegal kepada guru TPQ dan madrasah diniyah di Rumah Makan Rindu, Rabu (01/12/2021) pagi.
Jumlah tersebut bertambah dari daftar penerima manfaat hibah insentif guru TPQ dan madrasah diniyah tahun 2021 yang sebanyak 9.311 orang senilai Rp 15,8 miliar. Sukarno mengungkapkan jika pencarian dana intensif tahun ini dilakukan secara bertahap, di mana tahap satu sudah selesai disalurkan pada bulan Juni lalu
“Saat ini kita masih fokus untuk mencairkan dana intensif guru TPQ dan madrasah tahap dua yang terbagi dalam dua gelombang, yaitu gelombang pertama sejak Juli sampai dengan November dan gelombang kedua di bulan Desember ini,” jelas Sukarno.
Pada kesempatan ini, Sukarno juga menjelaskan jika terdapat 147 guru TPQ dan madrasah diniyah penerima hibah yang sudah tidak aktif. Hal ini lantaran ada guru yang meninggal dunia, mengundurkan diri dan mutasi dari lembaga tempatnya mengajar.
Sementara itu, tempat yang sama, Bupati Tegal Umi Azizah menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada segenap jajaran Kantor Kemenag Kabupaten Tegal yang telah bekerja keras mendata, memverifikasi hingga mengawasi proses penyaluran hibahnya kepada guru, ustaz dan ustazah di TPQ dan madrasah diniyah.
“Saya titip pesan kepada Kemenag untuk terus mengawal penyaluran hibah ini yang lebih berorientasi pada peningkatan kesejahteraan guru TPQ dan madrasah,” kata Umi.
Umi memandang, peran guru TPQ dan madrasah sangat mulia. Sebab, guru TPQ dan madrasah diniyah tidak memiliki kewajiban secara konstitusional untuk mendidik. Akan tetapi mereka memilih untuk mendidik dan mentransfer ilmu pengetahuan kepada para santrinya demi menyiapkan masa depan bangsa Indonesia dengan mencetak generasi insan kamil.
Adapun pengalokasian hibah dana intensif dari APBD Kabupaten Tegal ini merupakan wujud kepedulian Pemkab Tegal atas jasa dan kiprah guru TPQ dan madrasah diniyah dalam mencerdaskan generasi bangsa dan menanamkan akhlak mulia.
Umi pun berpesan kepada para guru agar dalam mengajar bisa mulai mengurangi porsi akan cerita kesuksesan atau kejayaan di masa lalu, berlama-lama dengan kisah romantisme di masa silam. Sebab konsep pendidikan modern adalah membuat setiap anak didiknya gelisah akan masa depan, dengan peta persaingan antar anak bangsa yang kian kompleks.
“Kita perlu mencetak generasi yang tidak berpuas diri dengan masa lalu, tapi generasi yang gelisah dengan masa depan. Selalu ingin tahu dengan masa depan, maka disitulah kebangkitan umat akan terjadi,” pungkas Umi. (OI/hn)
Discussion about this post