Talang – Bupati Tegal Umi Azizah didampingi Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Hendadi Setiaji meresmikan Gedung Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) Asy-Syifa di Desa Pesayangan, Kecamatan Talang, Sabtu (18/12/2021). Ia berharap, keberadaan PKD bisa membantu menekan risiko kematian ibu dan bayi melalui layanan komunikasi, informasi dan edukasi.
Lewat sambutannya, Umi berharap PKD di Pesayangan ini tidak hanya berfungsi memberikan pelayanan kesehatan deteksi dini, kegawatdaruratan dan rujukan sesuai kemampuannya, namun juga menjadi wadah pembinaan kader tenaga penyuluh kesehatan desa untuk memberikan layanan konseling kepada masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatannya, terutama menyangkut keselamatan ibu hamil dan bayi.
Menurutnya hal tersebut sangat penting sebagai bagian dari upaya menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Sebab, kasus kematian bayi di Kabupaten Tegal dinilainya cukup tinggi dan meningkat di masa pandemi. Dari AKB 5,95 di tahun 2019 menjadi 6,9 di tahun 2020 dengan 152 kasus kematian bayi.
Adapun jumlah kasus kematian bayi tahun ini sampai dengan Oktober 2021 tercatat ada 113 kasus. Sedangkan kasus kematian ibu juga bertambah dari 12 kasus di tahun 2019 atau AKI 44,5 menjadi 28 kasus di tahun 2020 dengan AKI 104.
Penyebab terbanyak terjadinya kasus kematian ibu sepanjang tahun 2020 lalu lebih didominasi kasus preeklamsia berat yang sering disebut sebagai keracunan kehamilan.
“Ini bisa dicegah dengan memberikan pemahaman kepada ibu hamil, pasangan dan keluarganya untuk mendeteksi keberadaan preeklamsia dengan mengenali ciri-cirinya setelah terlebih dahulu dikenalkan gejalanya,” kata Umi.
Sedangkan untuk menjaga kesinambungan pelayanan dan operasional PKD, Umi berharap pemerintah desa setempat dapat mengalokasikan anggaran desanya untuk pemeliharaan, baik pemeliharaan bangunan, peralatan, atau lainnya.
“Ruangannya saya lihat tadi sudah bagus, nyaman dan sudah ber-AC. Maka, ini harus diimbangi dengan pelayanan yang lebih maksimal, lebih ramah dengan mengedepankan sikap senyum, sapa, salam, dan santun,” ujar Umi.
Sementara itu, Hendadi mengingatkan perlunya masyarakat tetap mengedepankan protokol kesehatan, meskipun kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal sangat rendah dengan empat kasus aktifnya saat ini. Penyelenggara layanan publik menurutnya jangan sampai lengah dan lupa dengan prinsip 5M.
Lebih lanjut Hendadi mendorong agar PKD Pesayangan bisa melakukan inovasi terkait pengelolaan data kesehatan desa. “Tempatnya sudah ada dan representatif, tinggal inovasinya dalam mengelola data kesehatan masyarakatnya dengan memuat nama, alamat dan penyakit atau resiko penyakit yang diidapnya. Data tersebut nantinya akan menjadi alat deteksi dini penanganan kegawatdaruratan di tingkat desa,” kata Hendadi.
Masih dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa Pesayangan Moh Rosyidin dalam sambutan laporannya menyampaikan rangkaian acara peresmian PKD ini sudah dimulai sejak Kamis (16/12/2021) dengan menggelar bazar UMKM, pagelaran wayang kebudayaan dengan dalang Sucipto Lakban, bakti sosial dan acara puncaknya Pesayangan Bersholawat.
Pembangunan PKD Asy-Syifa ini sepenuhnya menggunakan dana desa dan alokasi dana desa Pesayangan 2021 senilai Rp 180 juta, termasuk rehab bangunan gedung kantor pemerintah desa senilai Rp 80 juta. Dalam acara tersebut juga digelar acara santunan bagi anak yatim piatu dan pemberian penghargaan kepada tokoh masyarakat yang telah berjasa di Desa Pesayangan. (FH/hn)
Discussion about this post