Bumijawa – Pemerintah Kabupaten Tegal melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Tegal secara bertahap membangun akses jalan tembus yang menghubungkan antara Pedukuhan Sawangan di lereng Gunung Slamet dengan Desa Sigedong di Kecamatan Bumijawa. Adapun pengerjaan tahun ini telah berhasil menyelesaikan pembangunan jalan telford dan rigid beton setebal 10 sentimeter dengan lebar 5 meter sepanjang 908 meter senilai Rp 2,85 miliar.
Bupati Tegal Umi Azizah bersama sejumlah pejabat Pemkab Tegal berkesempatan meninjau jalan tembus berketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut tersebut pada Kamis (23/12/2021).
Umi mengungkapkan, dengan dibangunnya jalan rigid beton sepanjang 908 meter tahun ini, maka total panjang jalan ruas Sigedong-Sawangan yang berhasil dibangun sejak 2019 lalu mencapai 1,5 kilometer. Sehingga menurutnya masih menyisakan 3,1 kilometer lagi untuk sampai ke Dukuh Sawangan.
Selain mendukung perekonomian warga karena kemudahan akses orang, barang, dan jasa, pembangunan ruas jalan ini juga berfungsi sebagai jalur evakuasi bencana, khususnya bagi warga Dukuh Sawangan yang hanya berjarak 6,5 kilometer dari puncak Gunung Slamet.
Meski masih ada sekitar 3,1 kilometer lagi yang belum dikerjakan, Umi mengaku senang karena dapat mewujudkan keinginan warga Sigedong dan Sawangan yang sudah mempersiapkan lahan tersebut untuk rencana pembangunan jalan sejak.
“Sisanya akan kita selesaikan secara bertahap, setiap tahun akan kita sediakan anggarannya,” kata Umi.
Di hadapan warga Sigedong, Umi menjelaskan kondisi darurat akibat pandemi telah menyebabkan adanya pergeseran dan refocusing anggaran pembangunan yang dialihkan untuk penanganan Covid-19. Meski demikian, pengerjaan ruas jalan Sigedong-Sawangan ini masih tetap berlanjut, meskipun alokasinya tidak banyak. Ia pun berharap, ada dukungan dari DPRD Kabupaten Tegal rencana pengalokasian anggaran pembangunan tahap selanjutnya di tahun 2022 dan seterusnya sehingga pihaknya bisa menuntaskan pembangunan ruas jalan tersebut.
Sementara itu, Kepala DPU Kabupaten Tegal Hery Suhartono mengingatkan agar warga desa setempat bisa ikut menjaga dan merawat fungsi dan fisik bangunan badan jalan tersebut agar mampu mencapai usia teknisnya, sebelum nantinya difungsikan sepenuhnya sebagai jalan penghubung menuju Dukuh Sawangan.
“Kendaraan truk, terutama yang mengangkut beban berat tidak diizinkan masuk. Hanya kendaraan ringan saja yang bisa melintas mengingat rigid beton yang dibangun ini tanpa tulangan, sehingga pembebanan berat bisa merusak konstuksi badan jalan. Untuk mencegah truk masuk bisa dipasang portal di akses jalan masuknya,” pesan Hery.
Pekerjaan pembangunan jalan tembus Sigedong-Sawangan tahap tiga oleh CV Cahaya Tiga Dara ini memiliki risiko tinggi karena kondisi medannya yang cukup berat. Mobilisasi alat berat di medan terjal tersebut tidak mudah, termasuk distribusi material bangunannya yang harus dilangsir. Sehingga pelaksanaannya selama 90 hari kerja benar-benar dimanfaatkan seoptimal mungkin.
“Rincian pekerjaan konstruksi rigid beton ruas jalan ini meliputi perkerasan beton K-250 setebal 10 sentimeter, lapis perata badan jalan dengan lapis agregat kelas A. Sebagian segmen pada ruas jalan ini juga dilengkapi saluran beton uditch 80 per 80 sebanyak 400 buah sepanjang 480 meter dan saluran beton uditch 50 per 50 sebanyak 147 buah sepanjang 176,4 meter”, pungkas Hery. (FH/hn)
Discussion about this post