Slawi – Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Widodo Joko Mulyono mengajak pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Tegal untuk mendukung upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Hal tersebut disampaikan Joko saat membuka acara Moci Bareng Kadin dengan sejumlah anggota DPR RI Dapil Jateng IX di Hotel Grand Dian Slawi, Selasa (28/12/21) pagi.
Joko mengatakan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tegal tahun 2020 minus 1,46 persen atau menurun dibandingkan tahun 2019 yang tumbuh 5,58 persen. Pembatasan aktifitas sosial dan ekonomi selama pandemi Covid-19 juga mempengaruhi meningkatnya angka kemiskinan Kabupaten Tegal dari 8,14 persen di tahun 2020 menjadi 8,6 persen di tahun 2021 ini.
“Pandemi telah berdampak pada penambahan jumlah penduduk miskinnya dari 117.500 jiwa menjadi 123.520 jiwa. Begitu pula dengan pengangguran terbuka kita di tahun 2021 yang meningkat 0,15 persen poin menjadi 9,97 persen atau sekitar 71.346 orang,” jelasnya.
Meski demikian, pihaknya optimis dengan formula pemulihan ekonomi yang sudah berjalan seiring dengan pelonggaran pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) saat ini di mana sejumlah lapangan usaha mulai menunjukkan trend positif, termasuk trend perekonomian Jawa Tengah secara keseluruhan yang tumbuh hingga 5,66 persen di kuartal kedua 2021 ini.
“Mudah-mudahan forum komunikasi ini bisa berjalan efektif, membawa manfaat khususnya bagi perkembangan dunia industri dan perdagangan di Kabupaten Tegal yang saat ini terus berupaya memulihkan diri dari dampak pandemi,” kata Joko.
Joko pun mengungkapkan, sepanjang 2021 ini terdapat sejumlah lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan permintaan tenaga kerja yakni sektor pertanian sebesar 2,85 persen poin dan sektor jasa 0,77 persen poin. Sebaliknya, untuk sektor manufaktur justru mengalami kenaikan permintaan tenaga kerja sebesar 3,62 persen poin.
Untuk itu, selain memperkuat sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), percepatan pemulihan ekonomi di Kabupaten Tegal juga ditunjang dengan upaya Pemkab membuka peluang investasi dan kemudahan berusaha untuk meningkatkan minat investasi atau penanaman modal.
Meski dirasa belum optimal karena terdampak pandemi Covid-19, realisasi investasi penanaman modal dalam negeri di Kabupaten Tegal meningkat dari Rp 40,7 miliar di tahun 2019 menjadi Rp 7,5 triliun di tahun 2020. Penurunan investasi terjadi pada penanaman modal asing dari Rp 13,5 triliun di tahun 2019 menjadi Rp 9,7 triliun di tahun 2020.
Joko berharap, agenda moci bareng ini bisa menjadi rumah besar kolaborasi antara pemerintah daerah, legislatif dan pelaku usaha dalam meningkatkan daya beli masyarakat, memperluas lapangan kerja, transformasi digital UMKM hingga meningkatkan perdagangan ekspor.
“Melalui forum ini, saya mengajak kepada semua yang hadir di sini untuk ikut serta membantu mengakselerasi pertumbuhan sektor industri dan investasi, terutama padat karya, serta memperkuat sektor UMKM melalui program UMKM Tegal Go Digital maupun wirausaha pemuda,” ujarnya.
Ia pun mengungkapkan jika di tahun 2022 pihaknya akan memiliki sentra layanan perizinan terpadu satu pintu layaknya mal pelayanan publik yang mengedepankan konsep one stop services.
Sementara itu, Ketua Kadin Kabupaten Tegal Mohammad Amin menuturkan pihaknya terus berupaya berkolaborasi dan bersinergi dengan Pemkab Tegal, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tegal, Bank Indonesia Tegal serta pihak terkait lainnya. Hal tersebut, lanjutnya bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan serta sinergitas dalam membangun jejaring potensi usaha serta mengembangkan industri kecil menengah di Kabupaten Tegal.
“Kita selalu berupaya bersinergi untuk memajukan dunia industri di Kabupaten Tegal,” katanya. (OI/hn)
Discussion about this post