Slawi – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta seluruh kepala daerah di Jawa Tengah untuk memaksimalkan pelaksanaan program Jogo Tonggo seiring dengan melonjaknya kasus Covid-19. Hal itu disampaikan Ganjar saat memimpin rapat virtual koordinasi penanganan Covid-19 tingkat Provinsi Jawa Tengah, Senin (14/02/2022).
Di sini Ganjar juga minta agar nomor kontak pelayanan publik di pemerintah kabupaten/kota maupun provinsi diaktifkan kembali. Menurutnya, layanan call center tersebut sangat dibutuhkan masyarakat untuk mendapatkan informasi atau menyampaikan pertanyaannya seputar Covid-19 yang kini kembali marak.
Melalui kanal tersebut, pemerintah daerah setempat diharapkan bisa langsung secepatnya merespon. “Program Jogo Tonggo dan nomor kontak pelayanan publik ini nantinya akan membantu masyarakat, jadi tidak lagi bingung ke mana mereka harus melapor,” ujarnya
Selain itu, Ganjar pun mengimbau bupati dan walikota mulai aktif melakukan berbagai upaya pencegahan penularan Covid-19, seperti pembatasan aktivitas yang berpotensi menciptakan kerumunan, pemantauan di lingkungan sekolah dan perusahaan, pemantauan isolasi mandiri yang dilakukan di rumah-rumah, maupun kesiapan tempat isolasi terpusat dan lain sebagainya.
“Selain kepala daerah, saya juga meminta dinas teknis terkait untuk selalu siap. Tidak lupa juga saya ingatkan bagi seluruh rumah sakit untuk mempersiapkan kebutuhan tempat tidur isolasi dan tempat tidur di ruang ICU agar nantinya tidak terjadi kekurangan,” katanya.
Menanggapi arahan tersebut, Bupati Tegal Umi Azizah akan meningkatkan percepatan program vaksinasinya yang saat ini sudah mencapai 79 persen untuk dosis pertama dan 49 persen untuk dosis kedua. Upaya lain pencegahan penularan Covid-19 juga akan dilakukan pihaknya dengan memantau penerapan protokol kesehatan di area publik.
Umi pun mengungkapkan jumlah kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Tegal pada Sabtu (12/02/2022) mencapai 675 orang dengan penambahan jumlah kasus baru harian mencapai 174 orang.
“Meski kenaikan kasus Covid-19 ini masih terbilang moderat, namun bukan berarti kita santai. Justru dari sini kami lebih intensif melakukan pengetesan dan penelusuran kontak erat pasien positif untuk mencegah agar situasi tidak berkembang lebih buruk lagi,” ujar Umi. (DS/hn)
Discussion about this post