Slawi – Seorang pemimpin yang berjiwa Pancasila akan selalu berupaya menerapkan fungsi kepemimpinannya dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Adapun landasan kepemimpinan Pancasila ini salah satunya terangkum dalam asas ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tutwuri handayani, falsafah kepemimpinan tokoh pendidikan nasional, Ki Hadjar Dewantara.
Konsep kepemimpinan ini disampaikan Bupati Tegal Umi Azizah saat memberikan materi pelatihan pada Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa Kabupaten Tegal 2022, Selasa (07/06/2022).
Menurut Umi, falsafah kepemimpinan Ki Hadjar Dewantara ini sangat tepat diterapkan pada pola kepemimpinan pelayanan publik. Model kepemimpinan pelayan atau servant leadership ini sangat diperlukan penerapannya di lingkungan organisasi pemerintahan, termasuk pemerintah desa.
Ing ngarsa sung tuladha mengandung arti kepala desa sebagai seorang pemimpin harus berdiri di depan dan menjadikan dirinya sebagai pola anutan dan ikutan bagi orang-orang yang dipimpinnya.
“Kepala desa selain bekerja melayani rakyat, juga harus bisa memberikan contoh teladan bagi anak buahnya, seperti dalam hal kedisiplinan. Kedisiplinan menaati jam masuk kantor akan berpengaruh pada kedisiplinan stafnya masuk kantor tepat waktu sehingga akan berpengaruh pula pada kinerja pelayanan kantor desa. Setidaknya ada kepastian di masyarakat soal jam layanan administrasi di balai desa,” kata Umi.
Lebih lanjut Umi menjelaskan kepemimpinan kepala desa harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi staf pemerintah desanya. Menggugah bawahannya mengembangkan inovasi dan kreasi dalam pelaksanaan tugasnya saat ini.
Konsep kepemimpinan saat berada di tengah tersebut merupakan asas kepemimpinan ing madya mangun karsa.
Sedangkan kepala desa saat berada di belakang harus mampu memberikan dorongan moral dan motivasi pada orang-orang di bawahnya untuk berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab. Konsep kepemimpinan ini adalah terjemahan dari asas tut wuri handayani.
“Sebagai kepala desa, sebagai pemimpin unit organisasi pemerintah desa, jangan sungkan-sungkan untuk memberikan dorongan motivasi anak buahnya. Terlebih mereka yang sedang ada masalah atau tertimpa musibah, karena ini pasti akan berpengaruh pada kinerja atau performanya di kantor yang menurun. Datangi rumahnya, ajak bicara baik-baik dan semangati,” kata Umi.
Teladan, integritas, komitmen, etos kerja, profesionalitas dan tanggung jawab yang ditunjukkan oleh kepala desa sebagai pemimpin pelayan sudah wajib diterapkan dalam setiap lini penyelenggaraan pelayanan publik desa.
Maka, jika seorang kepala desa sangat menyadari bahwa tugas utamanya adalah memberikan pelayanan kepada publik, kesejahteraan masyarakat desanya pasti akan bisa dicapai. Karena prinsip kepemimpinan yang diterapkan, sambung Umi, akan selalu berorientasi pada kepuasan masyarakat. (HR/hn)
Discussion about this post