Slawi – Bupati Tegal Umi Azizah kagumi pertunjukan drama kolosal Begal Jamaludin yang diperankan para seniman dari Dewan Kebudayaan Daerah Kabupaten Tegal (DKDKT) dan Yayasan Rumah Seni Tegal. Acara yang menyedot animo ribuan pengunjung ini digelar di Taman Rakyat Slawi Ayu (Trasa), Sabtu (27/08/2022) malam.
“Bagus sekali dramanya, mengangkat cerita legenda Tegal. Kompak antarpemain dan muskalitasnya juga oke. Pencahayaannya juga bagus, pokoknya bagus semua,” ungkap Umi usai menonton drama ini.
Sebelumnya, Umi menyampaikan apresiasinya kepada DKDKT dan Yayasan Rumah Seni Tegal yang telah menginisiasi kegiatan seni budaya dengan merangkul para pelaku seni dari anak-anak hingga dewasa. Kolaborasi tersebut, lanjut Umi mampu menghasilkan karya seni pertunjukan yang apik dan menarik.
Menurutnya, kegiatan pementasan seni budaya ini perlu terus digencarkan untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat pada karya seni drama, terlebih menampilkan cerita legenda lokal yang merupakan khasanah budaya masyarakat Kabupaten Tegal. Sehingga kolaborasinya dengan Pemerintah Kabupaten Tegal harus lebih diperkuat.
Hal ini penting, sebab Umi memandang di zaman yang semakin maju dan menguatnya pengaruh budaya asing lewat media sosial, literasi masyarakat khususnya generasi muda terhadap cerita rakyat justru semakin berkurang. Padahal, banyak nilai dan pesan yang terkandung pada setiap cerita rakyat, tak terkecuali Begal Jamaludin.
“Ini tantangan untuk kita semua, bagaimana DKDKT dan Yayasan Rumah Seni Tegal bisa mengemas cerita legenda yang ada untuk kemudian disajikan secara menarik ke penonton, ke masyarakat lewat pagelaran seperti ini,” tutur Umi.
Hal senada disampaikan Ketua DKDKT Akhmad Agus Wardana atau yang akrab dipanggil Awe. Dirinya menyatakan siap berkolaborasi dengan Pemkab Tegal dan elemen masyarakat lainnya dengan tujuan memajukan kehidupan seni dan budaya di tingkat daerah sampai nasional.
Awe mengatakan, pementasan drama kolosal yang mengangkat lakon Begal Jamaludin ini diprakarsai oleh dalang Ki Sri Waluyo dan didukung oleh para penari dan anak-anak muda bertalenta dari Kabupaten Tegal.
“Dalam persiapannya, kami sangat serius untuk menampilkan pertunjukan ini,” ujarnya.
Ke depan, lanjut Awe, upaya pelestarian seni budaya daerah akan terus dilakukan, seperti pada bulan September mendatang di mana pihaknya akan menggelar kegiatan olahraga dan seni tradisional. Sementara di bulan Oktober, pihaknya tengah merancang kegiatan yang senafas dengan penumbuhan semangat kebangkitan nasional dan sumpah pemuda.
Hadir pada acara tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal Akhmad Was’ari dan Wakapolres Tegal Kompol Didi Dewantoro serta sejumlah perwakilan tokoh masyarakat lainnya. (HR/hn)
Discussion about this post