Slawi – Tingkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya pelaku pembangunan di desa, Pemkab Tegal gandeng Universitas Negeri Semarang (Unnes) membuka program rekognisi pembelajaran lampau (RPL). Melalui pengakuan atas capaian pembelajaran yang diperoleh dari pendidikan formal, nonformal, informal ataupun pengalaman kerja, mahasiswa peserta RPL dapat meraih gelar pendidikan sarjana strata satunya dalam waktu dua tahun.
Hal ini terungkap saat berlangsung Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur RPL di Pendopo Amangkurat, Selasa (27/09/2022). Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Widodo Joko Mulyono lewat sambutannya mengatakan pentingnya pencapaian Sustainable Development Goals (SDG’s) Desa, terutama dalam mewujudkan pendidikan desa berkualitas.
“Guna mewujudkan pendidikan desa berkualitas, kita siapkan jalur khusus bagi kepala desa dan perangkatnya, BPD (badan permusyawaratan desa), tenaga pendamping desa dan elemen pelaku pembangunan desa lainnya dengan memberikan kesempatan penyetaraan kualifikasi tertentu sehingga pendidikan S1-nya dapat ditempuh dalam empat semester saja,” kata Joko.
Percepatan pendidikan S1 ini dapat ditempuh karena adanya rekognisi atau pengakuan pengalaman kerja dalam praktek pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. RPL terhadap hasil belajar di lingkungan kerja dapat diakui sebagai satuan kredit semester setelah melalui proses asesmen dan rekognisi.
Program RPL Desa ini merupakan inisiasi dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) yang berkerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi di tanah air, salah satunya Universitas Negeri Semarang (Unnes).
“Kami, Pemkab Tegal tentunya sangat mendukung program RPL Desa ini untuk mencetak lebih banyak sarjana desa, terutama dari perangkat desa yang diharapkan bisa mengoptimalkan pengelolaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa dengan hasil-hasilnya yang lebih berkualitas,” terangnya.
Sementara itu. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Kabupaten Tegal Dessy Arifianto mengatakan, sosialisasi RPL ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas SDM aparatur pemerintah desa dan juga penggerak pembangunan dan pemberdayaan desa.
Dessy menjelaskan, dari 281 kepala desa yang ada, mereka yang berpendidikan lulusan SMP ada 33 orang, SMA 140 orang, diploma 9 orang, sarjana 69 orang, dan magister 6 orang.
Dengan adanya RPL yang mempertimbangkan hasil kerja kepala desa maupun perangkat desa tentunya akan mempercepat pendidikan sarjana S1 bagi lulusan SMA maupun diploma. Selain juga mendapatkan ilmu pengetahuan mutakhir di kampus sembari bekerja. Sehingga ilmu yang diperolehnya bisa langsung dipraktikkan.
“Peserta sosialisasi hari ini ada 175 orang. Peserta ini terdiri dari unsur pemerintahan desa dan lembaga permasyarakatan yang ada di desa. Saya harap melalui RPL ini sumberdaya masyarakat Kabupaten Tegal bisa lebih baik lagi terutama untuk mengawal program pembangunan yang ada di desa,” kata Dessy.
Selanjutnya Wakil Rektor Bidang Akademik Unnes Prof Dr Zaenuri menyampaikan jika program RPL ini merupakan kesempatan emas para perangkat, pengurus PKK, Karang Taruna, hingga Ketua RT untuk dapat melanjutkan program studi S1-nya di Unnes.
“Saat ini memang program RPL belum diperuntukan untuk program doktoral. Sedangkan program sarjana bisa diambil selama dua tahun dan magister selama satu tahun,” jelas Zaenuri. (AD/hn)
Discussion about this post