Slawi – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-23 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Tahun 2022 Kabupaten Tegal dimeriahkan dengan berbagai lomba, seperti lomba menghias kue non beras, karaoke pasangan suami istri dan administrasi Dharma Wanita yang diikuti 58 OPD di Kabupaten Tegal, dengan mengusung tema “Membangun Perempuan Cerdas Untuk Memperkuat Ketahanan Keluarga di Era Digital”. Acara tersebut berlangsung di Pendopo Amangkurat, Kamis (8/12/22).
Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kabupaten Tegal Dadang Darusman yang mewakili Sekretaris Daerah Widodo Joko Mulyono sekaligus penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Tegal mengucapkan selamat kepada DWP Kabupaten Tegal, terutama para istri yang telah setia mendampingi dan mendukung karir suami sebagai aparatur sipil negara dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya melayani masyarakat, serta melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan tugas pembangunan lainnya.
Menurutnya, sesuai dengan tema, perkembangan teknologi telah membawa masyarakat masuk ke peradaban baru yang berkonsepkan kemajuan intelektualitas, mendorong terjadinya perubahan pola sosial di masyarakat yang menuntut setiap diri kita untuk terus beradaptasi agar tidak ketinggalan, termasuk ibu-ibu dharma wanita sebagai bagian dari 73,7 persen populasi penduduk Indonesia sebagai pengguna internet.
Dan penggunaan masif internet ini , menurut Dadang bisa menjadi tantangan untuk terus meningkatkan literasi digital. Tujuannya selain membentengi diri dari ancaman penyebaran konten negatif, hoaks, ujaran kebencian, perundungan, praktik penipuan hingga radikalisme.
Tak bisa dipungkiri, kemerosotan moral sudah sangat terjadi, ini merupakan fenomena sosial yang dapat dilihat dari banyaknya peristiwa di media sosial. Dimana, satu peristiwa yang begitu cepat dapat diakses masyarakat menjadi buah bibir karena adanya multi interpretasi, adanya hujatan, ujaran kebencian dan beberapa hal lainnya menjadi bukti masyarakat kita belum mampu secara positif dan adaptif menyambut kemajuan digitalisasi.
“Saya titip pesan ibu-ibu sebagai perempuan memiliki kodrat sebagai makhluk yang istimewa bagi suami sebagai pasangan hidupnya seperti kasih sayang, sabar, gemar bersyukur, jujur, peka, komunikatif hingga teliti. Sifat-sifat isterilah yang membuat seorang suami menjadi lebih sukses dan hebat dalam hal pekerjaan, agama dan kebijaksanaannya dalam menjalankan kehidupan sebagai seorang suami, seorang ayah bagi anak-anaknya dan menjalankan kewajiban sebagai seorang laki-laki yang memberikan nafkah kepada anak istri pula,” katanya.
Dalam sela acara, Joko yang tidak dapat hadirpun menyampaikan pesannya melalui video singkat, ia menyampaikan bahwa di zaman sekarang ini, kita sebagai agen perubahan tidak boleh terombang ambing oleh digitalisasi. Maka dari itu perlu adanya penguatan bagi generasi muda, sehingga kedepannya mereka siap menghadapi segala tantangan yang ada demi kemajuan bangsa.
Ditempat yang sama , Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Tegal Ratna Widodo Joko Mulyono, mengajak bersama-sama para ibu-ibu untuk memberikan ruang pada perempuan lainnya untuk berhimpun, saling belajar, mengembangkan diri, hingga mampu memberikan kontribusi nyata dalam kemajuan keluarga dan masyarakat.
Menurutnya tantangan yang dihadapi pada era sekarang, sangatlah berbeda dengan tantangan yang dihadapi perempuan di masa lalu. Namun semangat kepemimpinan dan gotong royong untuk mewujudkna emansipasi perempuan dan kekuatan perempuan di dalam masyarakat untuk berkontribusi bagi keluarga sebagaimana telah diupayakan dulu harus terus kita upayakan.
“Salah satu cara agar kita dapat melanjutkan semangat generasi sebelumnya, adalah terus meningkatkan kapasitas dan kulitas diri kita masing masing. Selaku anggota darma wanita, kita harus mengingat bahwa ibu yang hebat dan perempuan yang cerdas adalah penentu kualitas keluarga dan masyarakat kita,” kata Ratna.
Tidak lupa, masih Ratna, sebagai bagian dari organisasi yang bersejarah, menurutnya para perempuan juga harus membuka ruang dialog dan gotong royong dengan berbagai komunitas, masyarakat, dan lintas generasi. Kinerja DWP pada tahun-tahun mendatang akan sangat menentukan bagaimana kemampuan kualiatan diri dan bagaimana kita dapat menggerakan kuliatas keluarga serta masyarakat di lingkungan agar dapat selalu menuju perubahan yang lebih baik lagi.
Dalam akhir acara didapat juara dari masing-masing perlombaan, dimana lomba menghias kue non beras, juara satu diraih Dinas Kesehatan, juta kedua Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan juara tiga direbut oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud). Sedangkan lomba Karauke dimenangkan oleh Kecamatan Slawi, juara dua Satpol PP dan Juara 3 oleh Dinas Kesehatan. Serta lomba administrasi Dharma wanita, peringkat pertama diraih oleh Dikbud , peringkat kedua DLH dan ketiga yaitu Kesbangpolinmas.
Discussion about this post