Bojong – Madrasah adalah simbol dan khazanah kebudayaan Islam yang berakar sangat kuat di masyarakat Kabupaten Tegal, termasuk di Desa Rembul Kecamatan Bojong. Di sela kesibukannya, Bupati Tegal Umi Azizah menyempatkan diri meresmikan Madrasah Diniyah Takmiliah (MDT) Tahmidiyah Rembul dengan melakukan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti, Selasa (07/02/2023).
Lewat sambutannya Umi mengatakan pendidikan madrasah ataupun pesantren sudah ada di tanah jawa jauh sebelum masa kemerdekaan. Madrasah berperan penting dalam mengembangkan kultur masyarakat Islam di nusantara yang dikenal kaya akan ragam kebudayaannya.
Berbeda dengan pendidikan umum, keberadaan madrasah menjadi tumpuan umat muslim untuk mendapatkan layanan pendidikan agama Islam, terutama pengajaran paham ahlussunah wal jamaah.
“Jauh sebelum republik ini berdiri, para kiai NU (Nahdlatul Ulama) banyak mendirikan madrasah untuk mencerdaskan kehidupan rakyat pinggiran lewat pengetahuan agama Islam. Maka hendaknya pula madrasah ini harus terus mendapat perhatian, dukungan juga bantuan dari pemerintah,” kata Umi.
Sehingga berdirinya MDT Tahmidiyah Rembul ini merupakan bagian dari komitmen pemerintahannya bersama organisasi kemasyarakatan NU dalam menciptakan wahana belajar bagi generasi penerus mengenyam pendidikan dan mendalami ajaran Islam
“Saya berharap, melalui madrasah ini akan terlahir generasi terpelajar, sarjana-sarjana muslim di masa depan yang dengan landasan kokohnya akan menjadi kekuatan umat Islam di nusantara untuk mendorong mobilitas vertikal dan menggerakkan perubahan sosial yang berdampak kemajuan bagi negara dan bangsa Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Pembangunan MDT Tahmidiyah Khusnul Mubarak menyampaikan ucapan terimakasinya kepada Bupati Tegal, masyarakat Desa Rembul dan para pihak yang ikut terlibat membantu berdirinya madrasah ini.
“Saya sangat mengapresiasi semangat kebersamaan warga Rembul bergotong-royong membangun madrasah ini. Sehingga pembangunannya berjalan lancar dari awal sampai akhir tanpa terkendala apapun,” ucap Mubarak.
Mubarak mengungkapan pembangunan madrasah yang memiliki delapan ruang kelas ini berjalan selama hampir tiga tahun. Adapun anggaran pembangunannya mencapai Rp1,2 miliar yang berasal dari donatur warga setempat, warga Rembul di perantauan serta hibah dari Pemerintah Kabupaten Tegal sebesar Rp100 juta. (LN/hn)
Discussion about this post