Slawi – Bupati Tegal Umi Azizah meresmikan Rumah Sakit Mitra Keluarga yang berlokasi di Procot, Slawi, Kamis (09/02/2023) pagi. Peresmian cabang ke-29 Rumah Sakit Mitra Keluarga Group ini ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti gedung rumah sakit. Menurut Umi, kehadiran rumah sakit ini akan menambah ketersediaan fasilitas kesehatan di Kabupaten Tegal, terutama dalam meningkatkan rasio tempat tidur pasien.
Mengutip data Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal tahun 2021, jumlah tempat tidur pasien di sembilan rumah sakit se-Kabupaten Tegal mencapai 1.452 tempat tidur. Sehingga dengan jumlah penduduknya yang mencapai 1,59 juta jiwa, rasio bed to population-nya baru 0,9 per 1.000 penduduk, belum memenuhi standar nasional minimal satu per 1.000 penduduk.
“Meski rasio bed to population kita baru 0,9, tingkat keterisian tempat tidur pasien saat ini masih berkisar 61 persen,” ungkap Umi.
Tantangan dunia kesehatan saat ini bukan saja terletak pada jumlah penduduknya saja yang terus bertambah, tapi juga kompleksitas penyakit di masyarakat yang mengarah pada penyakit degeneratif akibat pola hidup dan pola konsumsi yang tidak sehat.
Sehingga kehadiran fasilitas layanan kesehatan seperti rumah sakit ini akan membantu mengungkit derajat kesehatan masyarakat. Berdasarkan hasil Susenas tahun 2020, angka kesakitan di Kabupaten Tegal mencapai 17,06 persen atau naik dari tahun 2019 yang sebesar 15,58 persen. Angka kesakitan ini terus meningkat menjadi 31,75 di tahun 2021 akibat pandemi Covid-19.
Pun demikian halnya dengan penggunaan jaminan kesehatan untuk berobat jalan di Kabupaten Tegal juga meningkat dari 35,17 persen di tahun 2020 menjadi 48,95 persen di tahun 2021. Saat ini jumlah penduduk Kabupaten Tegal pemegang kartu Indonesia sehat BPJS Kesehatan mencapai 1,39 juta jiwa atau 88 persen dari total populasi.
Di sisi kuratif, Umi menjelaskan tidak hanya sebatas ketersediaan fasilitas kesehatan, tapi juga ekspektasi publik pasien yang terus meningkat. Sehingga kompetisi di sektor jasa pengobatan ini sudah harus memperhatikan sisi mutu layanan dan kepuasan pasien serta adaptasinya pada penggunaan teknologi.
“Ekspektasi pasien sekarang sudah bicara soal kemudahan layanan yang bisa daftar online, sehingga tahu nomor urutnya dan bisa memperkirakan waktu tiba di rumah sakit. Jadi pasien tidak lama nunggu. Kalaupun harus nunggu, ruang tunggunya juga nyaman. Pasien cukup bawa hp, karena rekam medisnya juga sudah terdigitalisasi dan terintegrasi,” ujarnya.
Selebihnya, ditentukan oleh keramahan petugasnya dari mulai pintu masuk parkir sampai ke meja pelayanan yang senyumnya harus tulus, tidak dibuat-buat. Bagitu pula dengan layanan dokternya juga harus memuaskan.
“Kehadiran rumah sakit ini kiranya bisa memicu rumah sakit lainnya untuk berbenah dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti SAP (system application and processing) Mitra Keluarga yang sudah mengintegrasikan sistem pendaftaran, pendataan pasien, pencatatan riwayat penyakit dan obat hingga pemanfaatan asuransi,” ungkap Umi.
Senada dengan itu, Chief Operating Officer (COO) Rumah Sakit Mitra Keluarga Nurvantina Pandina menuturkan kehadiran jejaring Mitra Keluarga Group di Kota Slawi merupakan wujud komitmen pihaknya dalam mengoptimalkan kualitas hidup banyak orang dengan menghadirkan pelayanan yang penuh kasih sayang, terpercaya dan fokus pada pelanggan sebagaimana visi rumah sakit ini.
“Kami berharap kehadiran Mitra Keluarga Slawi ini bisa memberikan pelayanan yang diterima masyarakat sehingga dapat memberikan manfaat dan nilai tambah yang sebesar-besarnya untuk pelayanan kesehatan di Kota Slawi dan sekitarnya,” ungkapnya.
Nurvantina mengungkapkan, rumah sakit swasta tipe C ini telah beroperasi sejak tanggal 9 Januari 2023 lalu. Rumah sakit yang dibangun di atas tanah seluas 7.084 meter persegi ini memiliki kapasitas tempat tidur perawatan pasien sebanyak 112 bed, mulai dari ruang perawatan kelas tiga, kelas dua, kelas satu, VIP, dan eksekutif serta ruang anak.
Adapun kelengkapan lain rumah sakit ini meliputi mobil ambulans, ruang IGD, ruang ICU, ruang operasi, ruang bersalin, ruang isolasi, laboratorium, pelayanan radiologi, dan lain sebagainya.
Rumah Sakit Mitra Keluarga Slawi juga telah bekerjasama dengan badan hukum publik seperti BPJS Ketenagakerjaan, dan BUMN seperti PT Jasa Raharja dan PT Taspen serta perusahaan asuransi swasta. Menurut Nurvantina, melalui kerjasama ini diharapkan dapat memberikan layanan kesehatan yang berkaitan dengan kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja maupun asuransi lainnya.
“Kerjasama ini kami harapkan terus berkembang sehingga dapat memberikan dan memperluas akses layanan kesehatan bagi masyarakat Kota Slawi khususnya dan Kabupaten Tegal pada umumnya,” kata Nurvantina. (EW/hn)
Discussion about this post