Warureja – Angin segar berhembus di kalangan masyarakat petani tebu setelah investor dari PT Wahana Gula Investama (WGI) akan segera membangun pabrik gulanya di kawasan peruntukan industri (KPI) Warureja. Peletakan batu pertama pembangunan pabrik di atas lahan seluas 70 hektare ini dilakukan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) RI Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya bersama Bupati Tegal Umi Azizah disusul unsur Forkopimda Kabupaten Tegal, di Desa Kedungkelor, Kecamatan Warureja, Selasa (18/10/2023).
Bupati Umi menuturkan, gula merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi di sektor pangan. Setiap tahunnya, produksi gula dalam negeri selalu tidak sebanding dengan kebutuhan gula nasional. Terlebih, dengan ditutupnya sejumlah pabrik gula milik BUMN menjadikan masyarakat petani tebu di wilayahnya banyak yang beralih ke komoditas lain.
Pihaknya pun menyambut baik peran sektor swasta yang akan membangun pabrik gulanya di Kabupaten Tegal. Selain membantu mengurangi ketergantungan pada gula impor, juga menumbuhkan optimisme Pemerintah meraih swasembada gula yang belum pernah diraih selama lebih dari 50 tahun.
“Setiap tahun kita masih kekurangan gula konsumsi masyarakat ataupun untuk industri hampir 5 juta ton, sehingga Pemerintah perlu mengimpor komoditas gula ini setiap tahunnya,” kata Umi.
Selain itu, kehadiran pabrik gula baru berteknologi modern ini akan menyerap ribuan atau bahkan puluhan ribu tenaga kerja, terutama di sektor pertanian, disusul transportasi hingga tenaga kerja industri. Menurutnya ini merupakan bukti nyata bahwa investasi akan membuka kesempatan kerja bagi masyarakat.
Kemitraan antara petani tebu dengan perusahaan pabrik gula harus dibangun lebih kuat, di mana perusahaan dapat membantu petani terutama soal penyediaan bibit supaya hasil panennya maksimal, di mana perusahaan dan petani sama-sama diuntungkan.
Umi menambahkan, era rendemen yang dikeluhkan petani, juga harga beli dari petani yang rendah serta pembayaran yang sering terlambat akan berakhir dengan hadirnya pabrik gula modern ini. “Mudah-mudahan, dengan pola baru ini, masyarakat petani tebu kita bisa semakin bergairah menanam tebu,” ujarnya.
Di hadapan direksi WGI, Umi menyampaikan apresiasi atas kepercayaan investor menanamkan modalnya di Kabupaten Tegal. Ditegaskan pula jika ada kendala terkait oknum yang bermain ataupun mempersulit perizinan, bahkan sampai meminta pungli, Umi meminta pelaku usaha bisa segera melapor untuk diambil tindakan tegas sesuai peraturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku.
Senada dengan Umi, Wantimpres RI Habib Luthfi mengatakan selain menciptakan lapangan kerja baru, investasi ini sangat diperlukan untuk memajukan perekonomian dan mengurangi ketergantungan negara pada produk impor.
“Kabupaten Tegal sangat terbuka bagi investor yang ingin menanamkan modal di wilayahnya dengan memberikan kemudahan perizinan,” ungkap sosok ulama karismatik asal Kota Pekalongan ini.
Sementara itu, Direktur PT Wahana Gula Investama Suryani Eka Wati mengatakan kehadiran pabrik gula ini merupakan bentuk dukungan pihaknya terhadap kebijakan Pemerintah di sektor ketahanan pangan, terutama dalam mewujudkan swasembada gula untuk mencukupi kebutuhan gula nasional. Disamping pula untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan petani tebu di Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Tegal dan sekitarnya.
Ditanya soal nilai investasi, Suryani mengungkapkan nilainya berkisar antara Rp3,5-4 triliun karena di sini pihaknya menggunakan mesin modern dan teknologi industri 4.0 untuk mencapai efisiensi proses produksi. Adapun kapasitas produksi pabrik gula ini ditargetkan mencapai 12 ribu ton per hari.
“Kami mengapresiasi dan sangat berterima kasih kepada ibu bupati dan jajaran Pemerintah Kabupaten Tegal atas kemudahan perizinan dan investasi di sini, serta dukungan masyarakat dalam pembangunan pabrik gula ini. Doakan semoga pembangunannya lancar,” ujarnya. (EW/hn)
Discussion about this post