Slawi – Menjelang libur Hari Natal dan Tahun Baru 2024, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tegal menggelar rapat koordinasi bersama Bupati Tegal Umi Azizah untuk menekan laju inflasi di akhir tahun 2023 ini. Rapat koordinasi tersebut dilaksanakan di Ruang Lokabina Cipta Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal, Kamis (14/12/2023).
Menurut Umi, angka inflasi year on year untuk wilayah Tegal sampai dengan bulan November 2023 ini mencapai 3,68 persen. Angka ini merupakan yang tertinggi secara spasial di Jawa Tengah, di mana rata-rata inflasinya masih di kisaran 2,16 persen ataupun inflasi nasional yang di angka 2,86 persen.
Sementara jika melihat angka inflasi month to month, ada kenaikan dari 0,26 persen di bulan Oktober menjadi 0,49 persen di bulan November lalu. Jika trend kenaikan ini berlanjut di bulan Desember ini, maka target untuk menekan inflasi di bawah 4 persen tidak akan bisa terpenuhi.
Menurutnya, sumber pendorong kenaikan inflasi bulan ini berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Adapun komoditas paling tinggi penyumbang inflasi pada kelompok makanan adalah cabai yaitu 0,39 persen. Serta didukung dengan komoditas lainnya seperti beras, gula pasir, telor ayam negeri dan minyak.
Kondisi ini, sambung Umi akan memberatkan warga miskin dan berpenghasilan rendah, terutama mereka yang tidak terlayani program bantuan sosial. Sehingga dirinya meminta anggota TPID untuk mengumpulkan data dan informasi terkait perkembangan harga barang kebutuhan pokok masyarakat, serta jasa pada tingkat kabupaten.
Disamping melakukan strategi 4K atau keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif harus dijalankan, mempedomani Peta Jalan Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2022-2024. Sebab, Peta Jalan TPID ini sangat penting untuk memastikan kesinambungan, sinkronisasi dan ketepatan program kerja TPID dengan karakteristik daerah.
“Saya minta kepala OPD bisa mencermati dan mengawal pelaksanaan peta jalan tersebut. Adapun pelaksanaan kegiatan tahun 2024 nanti agar disinkronkan dengan rencana yang sudah disusun dalam dokumen peta jalan pengendalian inflasi Kabupaten Tegal,” ujarnya.
Seiring dengan itu, Umi mengajak TPID memantau perkembangan harga dan stok ketersediaan barang dan mengawal kelancaran distribusi bahan pokok masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru 2024. Disamping meminta para camat untuk turut mengawal Keputusan Mendes PDTT tentang pengendalian inflasi dan mitigasi dampak inflasi daerah di tingkat desa dan laporkan ke TPID.
Senada dengan Umi, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Teguh Triyono menuturkan jika inflasi diakhir tahun ini cenderung naik. Hal tersebut dipengaruhi dengan adanya libur sekolah yang dibarengi dengan hari raya keagamaan dan hari libur tahun baru serta faktor tambahan lainnya seperti masa kampanye Pemilu 2024.
Terkait dengan itu, Bank Indonesia telah melaksanakan beberapa upaya seperti menjalankan strategi 4K, rapat koordinasi tingkat wilayah, operasi pasar murah yang sudah dilaksanakan sebanyak 173 kali, budidaya gerakan pangan mandiri seperti penyaluran bibit cabai untuk masyarakat dan tidak ketinggalan dalam perannya membantu distribusi pangan.
“Kita akan terus melakukan berbagai upaya untuk menekan laju inflasi ini dan terus memberikan edukasi serta sosialisasi kepada masyarakat agar tidak menimbulkan kepanikan,” pungkasnya. (EW/hn)
Discussion about this post