Suradadi – Fenomena bonus demografi yang diprediksi akan mencapai puncaknya tahun 2030 nanti bisa menjadi satu keuntungan bagi bangsa Indonesia karena akan memiliki sumber daya produktif dalam jumlah besar. Namun, ini sekaligus bisa menjadi bumerang apabila tidak ditangani dengan baik.
Pesan tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Amir Makhmud saat upacara Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 Tingkat Kabupaten Tegal Tahun 2024 yang dipusatkan di halaman Rusunawa RSUD Suradadi, Selasa (12/11/2024).
Bonus demografi merupakan fenomena langka yang mungkin hanya terjadi sekali dalam peradaban manusia di sebuah negara ketika jumlah penduduk usia produktif (15–64 tahun) lebih besar dari jumlah penduduk usia nonproduktif (65 tahun ke atas). Sehingga peringatan HKN tahun ini sekaligus menjadi momentum untuk mendukung terwujudnya visi Indonesia Emas 2045, salah satunya membuka akses layanan kesehatan yang inklusif dan berkualitas.
Menurutnya, bonus demografi tidak akan menjadi bonus kalau kualitas penduduknya belum mumpuni, produktivitasnya rendah, kompetensinya tidak memadai, kecerdasannya rendah dan kesehatannya tidak prima.
Produktivitas tenaga kerja Indonesia tahun 2023 menempati peringkat ke-5 di antara negara anggota ASEAN, tepatnya di bawah Singapura, Brunei, Malaysia, dan Thailand. Namun, di skala global produktivitas Indonesia tergolong rendah, hanya masuk peringkat ke-111 dari 189 negara. Sehingga perlu upaya keras untuk meningkatkan kompetensi, daya saing sumber daya manusia dan mengatasi masalah pengangguran.
Sementara dari aspek kesehatan, pihaknya berkomitmen mengoptimalkan program pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat hingga ke pelosok desa dengan sasaran menurunkan angka kasus tuberkulosis (TB) dan gizi buruk atau stunting.
“Targetnya kemiskinan, terutama miskin ekstrem, kemudian kasus TB dan stunting nol dalam kurun waktu lima tahun ke depan,” ucap Amir.
Dia mengungkapkan, angka stunting Kabupaten Tegal berdasarkan jumlah bayi yang ditimbang di Posyandu bulan September 2024 lalu mencapai 16,63 persen dengan tingkat partisipasi 96,1 persen.
“Kami menargetkan akhir tahun 2024 ini angkanya (stunting) bisa mencapai 14 persen,” katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Ruszaeni mengatakan tema HKN tahun ini adalah Gerak Bersama Sehat Bersama. Tema ini memiliki makna pentingnya menjaga kesehatan, membangun semangat dan optimisme untuk terus sehat, serta mengingatkan pentingnya melaksanakan pola hidup bersih dan sehat. Tujuannya untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan produktif, serta memberikan dampak yang positif untuk semua unsur elemen kehidupan.
“Dalam rangka memperingati HKN ke-60, kita menggelar kampanye janji hidup sehat yang menyoroti perilaku sehat seperti melakukan skrining kesehatan, beraktivitas fisik selama 30 menit setiap hari, tidak merokok, lebih banyak mengonsumsi sayur dan buah serta menjaga pola istirahat yang cukup,” pungkas Ruszaeni. (HR/hn)
Discussion about this post