Slawi – Piutang bermasalah atau non-performing loan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Sejahtera sebesar 3,57 persen menjadi sorotan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kabupaten Tegal Suspriyanti. Hal ia sampaikan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) KPRI Sejahtera di Pendopo Amangkurat, Rabu (26/02/2025).
Menurutnya piutang bermasalah di koperasi yang mayoritas anggotanya adalah ASN dan non ASN di lingkungan Setda Kabupaten Tegal jumlahnya mencapai Rp163,7 juta atau setara 3,57 persen dari pinjaman seluruh anggota yang sebesar Rp4,57 miliar. Meski demikian, rasio NPL pada unit atau badan usaha ini masih terkategori sehat.
Suspriyanti mengungkapkan kredit bermasalah selalu menjadi tantangan pengurus karena ini tidak hanya memengaruhi kinerja keuangan koperasi baik dari sisi laba, biaya operasional, dan profitabilitas, namun juga menghambat pemberian manfaat optimal bagi anggotanya seperti pembagian sisa hasil usaha atau SHU.
“Untuk itu, saya mengajak seluruh pengurus dan anggota agar lebih hati-hati dalam proses penyaluran kredit, melakukan analisis kelayakan yang lebih mendalam. Ke depan, kita harus mengambil langkah antisipasi agar masalah kredit macet ini tidak terulang lagi dengan memperketat proses seleksi dan penilaian kelayakan calon penerima pinjaman,” pintanya.
Dirinya menekankan pentingnya RAT ini sebagai fondasi utama koperasi yang mengedepankan asas kekeluargaan dan pengambilan keputusan. Suspriyanti juga mengapresiasi kerja keras pengurus dan anggota koperasi yang telah menjaga semangat kebersamaan.
Meskipun mengalami penurunan kekayaan bersih sebesar 1,46 persen, pengurus KPRI ke depan diharapkan bisa mengelola dananya lebih cermat dan mencari formula atau terobosan untuk memperbaiki kinerjanya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kabupaten Tegal Imam Rudy Kurnianto juga menyampaikan apresiasinya kepada KPRI Sejahtera yang sudah melaksanakan RAT tepat waktu.
“Ini menunjukan bahwa kinerja dan tata kelola KPRI Sejahtera sudah berjalan dengan baik, sehingga pada akhir tahun 2024 juga dapat dilaksanakan tutup buku, laporannya juga segera bisa disusun kemudian dilaksanakan RAT pada hari ini,” katanya.
Pihaknya menilai KPRI Sejahtera mampu mempertahankan kategori sehatnya tahun ini. Tidak banyak koperasi yang mampu bertahan di kategori ini. Terungkap dari 300 koperasi aktif di Kabupaten Tegal, hanya 29 koperasi atau kurang dari 10 persen yang masuk kategori sehat. Sementara 79 koperasi diantaranya cukup sehat, dan selebihnya tidak melakukan penilaian tes kesehatan koperasi karena data dukungnya belum lengkap bahkan tidak lengkap.
“Sekali lagi, saya apresiasi KPRI Sejahtera yang mampu mempertahankan kategori sehatnya dengan level tertinggi dengan nilai 83,09,” ucapnya.
Rudy berpesan, KPRI Sejahtera dengan usaha utamanya simpan pinjam bisa meningkatkan kualitas pelayanannya. Terlebih di era sekarang, koperasi juga harus berkompetisi dengan lembaga keuangan lainnya, termasuk pinjaman online yang aksesibilitasnya semakin mudah.
“Jangan lupa untuk selalu menjaga kepercayaan anggota. Kalau anggotanya bertambah, berarti kepercayaan mereka pada koperasi juga meningkat,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua KPRI Sejahtera Nurhayati melaporkan sejumlah capaian positif seperti bertambahnya jumlah anggota koperasi sebanyak 79 orang, termasuk mereka dari pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja dan tenaga harian lepas.
Ekuitas keuangan koperasi juga dinyatakan sehat dengan keberhasilannya menjaga tabungan wajib dan dana dari pihak ketiga seperti Bank Jateng dan Bank TGR. KPRI Sejahtera juga siap mendukung kebutuhan organisasi perangkat daerah (OPD) dengan menyediakan sejumlah layanan, termasuk pembelian barang melalui katalog.
Selain itu, Nurhayati melaporkan adanya kenaikan SHU koperasi tahun ini menjadi Rp297 juta, meskipun dari sisi jumlah anggota sedikit mengalami penurunan. Kemudian, untuk mensejahterakan anggotanya, pihaknya meluncurkan program beasiswa bagi anak ASN berprestasi serta memberikan santunan kepada anggotanya yang sakit atau meninggal dunia.
Nurhayati berharap kepala OPD bisa mendukung program KPRI Sejahtera dengan mengajak serta stafnya bergabung menjadi anggota koperasi. (AD/hn)
Discussion about this post