Slawi – Pastikan keamanan pangan sepanjang bulan Ramadhan 1446 hijriah ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal lakukan pemeriksaan pangan olahan siap saji (PPOSS) berupa takjil yang dijual sejumlah pedagang di kawasan Alun-alun Hanggawana Slawi dan Rumah Dinas Bupati Tegal pada Selasa (18/03/2025) sore.
Ketua Tim Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Siti Nuraeni menerangkan kegiatan PPOSS ini dilakukan untuk memastikan makanan dan minuman yang dijual pedagang tidak terkontaminasi bahan kimia berbahaya seperti formalin, boraks dan senyawa rhodamin B atau pewarna sintetis.
Pemeriksaan ini menyasar para pedagang kaki lima yang menjual makanan dan minuman seperti kolak, es buah, es doger, cilok, pempek, dan sejumlah takjil lainnya untuk diuji secara langsung di lapangan.
“Pemeriksaan ini kami fokuskan ke pedagang takjil yang dicurigai menggunakan bahan kimia berbahaya,” tuturnya.
Hasilnya, sampel takjil yang diperiksa di kawasan Alun-alun Hanggawana Slawi dan Rumah Dinas Bupati Tegal, jalan KH Wahid Hasyim, jalan Prof Moh Yamin dan di area di Ruko Slawi dinyatakan terbebas dari kandungan bahan kimia berbahaya.
Ia pun berharap melalui kegiatan pengawasan, pemeriksaan, serta komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) ke pedagang ini dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi konsumen.
“Kami melakukan edukasi agar para pedagang dapat mengolah makanannya dengan benar, menggunakan bahan-bahan pangan yang aman, steril, bersih dan tidak tercampur dengan bahan nonpangan lainnya,” ujarnya.
Di sini pihaknya juga membagikan alat pelindung diri atau APD berupa masker, celemek, dan sarung tangan plastik kepada para pedagang untuk menjaga produk makanannya agar tetap steril dan bersih.
“APD ini penting digunakan pedagang makanan siap saji, siap santap untuk menjaga makanannya tetap steril dan bersih,” pungkasnya.
Sementara itu, Programer Tempat Pengolahan Pangan Sanitarian Ahli Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Toipah menjelaskan meskipun tidak ditemukan kandungan bahan berbahaya pada sampel takjil yang diperiksa, pihaknya tetap akan melakukan pemeriksaan lanjutan di Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal.
“Kita tetap akan melakukan pemeriksaan kembali sampel takjil ini di laboratorium kami menggunakan peralatan dan metode yang lebih teliti,” tegasnya.
Dalam kesempatan ini, pedagang es doger, Sapuri (39), menyambut baik kegiatan pengawasan pangan ini. Ia mengaku terbantu karena produknya dinyatakan aman sehingga konsumen semakin yakin, terlebih dirinya juga mendapatkan bantuan satu paket APD dari petugas.
“Kegiatan ini cukup baik untuk mengingatkan kami warga pedagang agar selalu memperhatikan kebersihan tempat jualan dan produk yang dijual. Tidak hanya itu, kesehatan pedagang juga penting untuk diperhatikan karena kami kan berhubungan langsung dengan konsumen,” ujarnya. (EW/hn)
Discussion about this post