Slawi – Perempuan hingga kini masih terus mengalami kekerasan fisik, psikis, seksual hingga penghilangan nyawa. Mereka menjadi korban kekerasan berbasis jender yang harus direspon serius sebagai situasi darurat, salah satunya dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dengan melibatkan peran generasi muda dan organisasi nonpemerintah.
Sejalan dengan itu, Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman mengajak remaja putri yang tergabung dalam organisasi Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Tegal ikut terlibat mengampanyekan pemenuhan hak perempuan korban kekerasan.
Pesan ini disampaikan saat acara Halalbihalal sekaligus Resepsi Harlah ke-70 Tahun IPPNU yang mengambil tema “Empower Women” di Gedung Korpri Kabupaten Tegal, Minggu (20/04/2025).
Ia berharap pelajar putri NU bisa menjadi agen pemberdaya yang ikut menyerukan upaya pencegahan sekaligus merefleksikan situasi kekerasan terhadap perempuan mengingat perspektif mereka sebagai korban masih rendah.
Pelajar putri NU diharapkan juga bisa berperan menjadi pemberdayaan perempuan lewat penggunaan media teknologi digital dan platform media sosial yang kini banyak digunakan warganet serta tidak membuat atau ikut menyebarkan konten yang bertentangan dengan norma susila dan agama.
“Saya harap IPPNU bisa menangkap ini. Ikut memberdayakan perempuan pelajar dengan cara memberikan contoh baik, menjadi produsen konten yang positif di media sosial sebagai cerminan perempuan yang baik, yang terpelajar dan berakhlakul karimah,” katanya.
IPPNU menurutnya banyak berperan dan berkontribusi baik bagi kemajuan Kabupaten Tegal, mewujudkan Tegal luwih apik. Apalagi sebelumnya mereka juga membantu menjaga proses Pilkada yang aman dan kondusif. Sehingga IPPNU bukan hanya sekedar organisasi kegiatan pelajar saja, namun juga wadah pembentukan karakter dan jati diri pelajar putri NU.
“Jadilah pelajar yang bukan hanya cerdas secara intelektual namun juga berakhlakul karimah secara spiritual,” kata Ischak.
Anggota DPRD Kabupaten Tegal Fraksi PKB Ahmad Saeful Bahri yang hadir sebagai pembina IPPNU Kabupaten Tegal menekankan IPPNU bisa fokus pada kaderisasi. Sebab masa depan IPPNU tergantung pada kaderisasi yang dilaksanakan.
“Terima kasih kepada seluruh peserta yang hadir. Mudah-mudahan silaturahim ini bisa selalu terjaga. IPPNU selalu kompak, bersatu serta bisa melakukan kaderisasi dengan baik,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua PC IPPNU Kabupaten Tegal Evi Dian Novitasari mengatakan organisasinya banyak mewarnai program pemberdayaan perempuan di Kabupaten Tegal. Terlebih, korban kasus tindak kekerasan 85 persennya adalah perempuan.
“Saya berharap kita sesama perempuan bisa saling membantu satu sama lain. Teruslah jalin komunikasi yang baik untuk menumbuhkan kekuatan dan mencegah terjadinya kekerasan dan pelecehan seksual,” harapnya.
Tema Harlah tahun ini sejalan dengan visi gerakan IPPNU sekaligus mendukung pencapaian target tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang mengupayakan kesetaraan gender.
Pemberdayaan perempuan dimaksud merujuk pada berbagai upaya yang dilakukan untuk membuka ruang dan kesempatan pelajar perempuan agar bisa berkembang optimal, baik di bidang pendidikan, keterampilan, maupun kepemimpinan. (AD/hn)
Discussion about this post