Slawi – Rajin berolahraga, makan makanan sehat, minum air putih yang cukup dan mengurangi stres menjadi pilar tumbuhnya perilaku hidup sehat yang itu akan membantu menekan risiko penyakit tidak menular. Kiat tersebut disampaikan Bupati Tegal Umi Azizah saat membuka acara Penguatan Peran Forum Komunikasi Germas dalam Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) melalui Pos Binaan Terpadu (Posbindu) di Hotel Grand Dian Slawi, Rabu (10/11/2021) pagi.
Umi mengatakan, munculnya PTM seperti hipertensi, diabetes mellitus, stroke, kanker hingga jantung di usia produktif lebih banyak disebabkan pola hidup yang tidak sehat, meskipun juga bisa disebabkan faktor lain seperti usia, genetika maupun pencemaran lingkungan.
Pola hidup yang tidak sehat seperti stres, merokok, minum minuman beralkohol, minim konsumsi buah dan sayur serta kurangnya aktivitas fisik diduga menjadi faktor pendukung meningkatnya prevalensi PTM atau degeneratif.
Berdasarkan perbandingan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) tahun 2013 dan 2018, prevalensi penyakit stroke secara nasional mencapai 10,9 persen di tahun 2018. Angka ini meningkat dari 7 persen di tahun 2013. Pun demikian dengan angka prevalensi diabetes melitus yang naik dari 6,9 persen menjadi 8,5 persen. Lalu hipertensi yang meningkat dari 25,8 persen menjadi 34,1 persen.
Dirinya pun mengimbau agar gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) terus digalakkan lewat berbagai pendekatan, termasuk mengoptimalkan peran kader Posbindu di masing-masing organisasi perangkat daerah, instansi kerja swasta hingga sekolah.
“Dari pengalaman keseharian saya, setidaknya ada empat cara untuk memulai pola hidup sehat, yakni berolahraga secara rutin, makan makanan sehat, minum air putih yang cukup dan mengurangi stres. InsyaAllah jika keempatnya bisa diterapkan, tubuh akan menjadi lebih bugar dan tidak mudah sakit,” kata Umi.
Lebih lanjut Umi menekankan, kader Pusbindu harus bisa menjadi influencer atau sosok pribadi yang mampu membawa pengaruh atau perubahan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di lingkungan kerjanya. Caranya, bisa dari dirinya sendiri atau menunjuk orang lain untuk dijadikan duta PHBS.
“Kenapa perlu menunjuk duta PHBS? ya karena rata-rata orang kita selalu ingin bukti, melihat praktiknya langsung dan bukan sekedar teori. Daya memotivasinya pasti akan jauh lebih kuat untuk orang-orang di sekitarnya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Joko Wantoro mengatakan jika tujuan diselenggarakannya forum ini adalah meningkatkan pemahaman, kesadaran, kemauan dan kemampuan peserta untuk menerapkan PHBS disamping meningkatkan partisipasi dan peran masyarakat menjalankan PHBS untuk mencegah timbulnya PTM sehingga berdampak pada penurunan beban jaminan kesehatan pada penanganannya. (OI/hn)
Discussion about this post