Slawi – Pemerintah Kabupaten Tegal bersama Tanoto Foundation, sebuah organisasi filantropi independen mengadakan kegiatan penyusunan implementasi dan sosialisasi Peraturan Bupati Tegal Nomor 4 Tahun 2023 tentang Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku dalam Percepatan Penurunan Stunting di Hotel Permata Inn Slawi, Selasa (28/02/2023).
Lewat sambutannya Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Ruszaeni mengatakan bahwa strategi komunikasi merupakan pilar kedua dari strategi nasional percepatan penurunan stunting, yaitu kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku.
“Strategi komunikasi pada program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman serta mendorong perubahan perilaku masyarakat untuk mencegah stunting,” katanya.
Pilar kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku penurunan stunting yang sudah dikoordinasikan Kementerian Kesehatan dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika tersebut memiliki empat strategi utama, yaitu kampanye perubahan perilaku bagi masyarakat umum yang konsisten dan berkelanjutan, komunikasi antar pribadi sesuai konteks sasaran, advokasi berkelanjutan kepada pengambil keputusan, dan pengembangan kapasitas pengelola program.
Melalui kegiatan ini, Pemkab Tegal mendapatkan pendampingan strategi penurunan angka prevalensi stunting oleh tim fasilitator strategi komunikasi perubahan perilaku stunting dari Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda Litbang) Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
Baca juga: Tanggulangi Stunting, Tanoto Foundation Bangun Rumah Anak SIGAP.
Fasilitator strategi komunikasi perubahan perilaku stunting dari Bappeda Litbang Jawa Tengah Ribut Musprihadi mengatakan jika agenda kegiatan ini adalah penyusunan rencana kerja, implementasi, dan strategi komunikasi perubahan perilaku yang telah disusun Pemkab Tegal dan disahkan oleh Peraturan Bupati Tegal Nomor 4 Tahun 2022.
“Saya berharap ini bisa menjadi upaya untuk mendukung percepatan penurunan stunting di Kabupaten Tegal,” katanya.
Ribut menambahkan, angka prevalensi stunting berdasarkan hasil survei statuts gizi Indonesia (SSGI) Kabupaten Tegal tahun 2022 berkurang 5,7 persen poin, dari 28 persen di tahun 2021 menjadi 22,3 persen di tahun 2022. “Alhamdulillah angkanya turun 5,7 persen. Semoga dengan diterbitkannya strategi komunikasi ini penanganan stuntingnya akan lebih tepat sasaran, baik di kelompok primer, sekunder, hingga tersier,” katanya. (AD/hn)
Discussion about this post