Slawi – Kalimat pepatah yang mengatakan kerja keras dan usaha tak akan menghianati hasil sedang dirasakan betul oleh masyarakat Kabupaten Tegal. Pasalnya, berkat kerja keras seluruh elemen stakeholder, pemerintah dan masyarakat Kabupaten Tegal mampu membawa daerah yang memiliki luas 878,10 km² ini menjadi promotor Kabupaten / Kota ODF di Wilayah Karesidenan Pekalongan. Selain menjadi promotor di wilayah Karesidenan Pekalongan, Kabupaten Tegal juga menduduki urutan ketiga Kabupaten / Kota ODF di Jawa Tengah.
Menanggapi hal itu, Bupati Tegal Umi Azizah menyampaikan bahwa capaian tersebut tentunya tidak lepas dari seluruh komitmen bersama, baik masyarakat maupun pemerintah. Dari mulai kepala desa, camat hingga stakeholder yang lainnya. “Mengubah perilaku seseorang itu tidak mudah, membutuhkan proses yang cukup panjang. Namun dengan semangat dan komitmen bersama mampu membawa Kabupaten Tegal ODF. Dari urutan ke 34 sekarang menjadi urutan ke 3 se-Jawa Tengah. Luar biasa,” kata Umi saat acara Gebyar Puncak Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-55 dan Deklarasi Kabupaten Tegal ODF, di Taman Rakyat Slawi, Minggu (8/12) pagi.
Umi menjelaskan, berdasarkan Pemutakhiran Basis Data Terpadu, implementasi PDPM-DM selama tiga tahun berturut-turut mampu membangun jamban keluarga sehat bagi rumah tangga miskin sebanyak 32.625 unit untuk melayani kebutuhan sanitasi 97.875 KK dengan total anggaran senilai Rp. 63,225 miliar.
“Peningkatan akses sanitasi juga signifikan dengan menurunnya angka kejadian diare dari 58.316 kasus di tahun 2014 menjadi 22.100 kasus di tahun 2019. Sehingga tepat saat ini akses sanitasi kita mencapai 100 persen,” pungkas Umi. Ia menambahkan pengawalan Kabupaten Tegal ODF harus tetap dilakukan terutama kepada camat dan kepala desa untuk mengingatkan seluruh warga pentingnya memiliki jamban dan septic tank di rumahnya masing-masing.
Ditempat yang sama, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Wahyu Setianingsih mengapresisasi usaha yang dilakukan oleh Pemkab Tegal dalam mengentaskan perilaku Buang Air Besar Sembarangan. “Padahal Kabupaten Tegal memiliki luas wilayah yang cukup luas dengan penduduk yang sangat banyak. Tetapi mampu mengalahkan daerah yang wilayahnya kecil dengan penduduk yang sedikit. Semuanya itu berkat usaha dan komitmen dari Bupati serta seluruh masyarakat,” tuturnya.
Wahyu berharap Kabupaten / Kota di Jawa Tengah dapat mengikuti jejak Kabupaten Tegal. Sejalan dengan itu, Wahyu menuturkan dari 10.274.752 KK di Jawa Tengah yang sudah ODF adalah 93,20% dan yang masih buang air besar sembarangan 6,8% atau sama dengan 706.022 KK. “Kabupaten Tegal dengan jumlah 441.435 KK yang terdapat di 18 kecamatan akses sanitasinya sudah 100 persen. Harapannya, daerah lain dapat mengikuti dan membawa Jawa Tengah ODF pada tahun 2020,” tegas Wahyu.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Hendadi Setiadji menyampaikan pencapaian akses sanitasi 100% atau Kabupaten Tegal ODF merupakan kado terbaik dipenghujung tahun 2019. Melalui deklarasi ini, Hendadi berharap dapat terus memicu seluruh unsur pemerintah maupun masyarakat untuk terus meningkatkan dan mempertahankan status sebagai Kabupaten ODF dengan program ODF berkelanjutan pada tahun-tahun berikutnya. (OI)
Discussion about this post