Slawi – Di era milenial sekarang ini seorang guru harus lebih aktif dan dituntut meningkatkan kompetensinya sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Pernyataan itu disampaikan Bupati Tegal Umi Azizah saat acara Konferensi Kabupaten PGRI Tegal Masa Bakti XXII Tahun 2020 di Gedung PGRI Kabupaten Tegal pada Sabtu (7/3) siang.
Karena Umi menyadari bahwa peran guru sekarang ini lebih sulit dibandingkan tahun sebelumnya. Seiring berjalannya waktu, kini murid mengandalkan mesin pencarian Google untuk mencari informasi, menambah wawasan dan bertanya. Kehadiran internet, perangkat teknologi infromasi dan artifical intelligence telah mendistrupsi sebagian peran guru. Sehingga guru harus dapat mengembangkan sumber lain untuk memperkaya materi yang diajarkan, dimana teknologi digital dapat digunakan sebagai alat bantu proses pembelajaran. “Harus ada inovasi dan strategi dari guru agar pembelajarannya lebih kreatif dan inovatif,” pungkas Umi.
Dituntutnya guru supaya lebih inovatif karena Umi memandang guru adalah garda terdepan dalam menyiapkan sumber daya manusia yang unggul. Guru bukan hanya sumber ilmu pengetahuan, melainkan juga jembatan ilmu bagi murid-muridnya.
Selain mengajar, lanjut Umi guru juga harus harus dapat menanamkan akhlak mulia, menangkal nilai-nilai buruk dari modernisasi dan globalisasi. Sejalan dengan itu, cara guru mengajar sekarang pun dituntut menjadi lebih fleksibel, lebih kreatif, menarik dan menyenangkan. “Karena memang pada prinsipnya anak merupakan peniru ulung dari apa yang dikatakan, dikerjakan dan dilakukan guru ataupun orang tua,” tuturnya.
Umi juga menyampaikan bahwa mengacu ide Mendikbud tentang guru yang mampu mewujudkan kemerdekaan belajar dan guru penggerak. Maka, yang diperlukan adalah pelatihan guru yang “membebaskan” dan sekaligus memotivasi agar para guru lebih aktif dan lebih fleksibel.
Dan yang tak kalah penting, Umi juga menitip pesan kepada guru untuk mengajarkan nilai-nilai kebaikan universal, nilai-nilai kemanusiaan yang tidak dapat dilakukan oleh teknologi. “Jadilah teladan dan panutan akan nilai kesederhanaan, kesantunan dan kesabaran,” pesan Umi.
Senada dengan hal tersebut Ketua Pengurus PGRI Provinsi Jawa Tengah Muhdi juga berharap guru di Indonesia bukan hanya di Jawa Tengah dan Kabupaten Tegal dapat meningkatkan kompetensinya dan mengajar sesuai perkembangan zaman. Dengan meningkatkan kompetensi guru juga diharapkan melahirkan generasi yang unggul dan hebat.
Muhdi juga mengatakan bahwa guru harus mengajak siswa belajar memahami, tidak hanya menghapal dan mengingat. Karena kebanyakan siswa hanya dapat mengingat tetapi tidak dapat memahami pelajaran tersebut. “Seperti contoh kecil, mengajarkan anak supaya memahami dan memaknai Pancasila. Bukan hanya menghapal dan mengingatnya saja. Karena Pancasila harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara memaknainya dengan benar,” kata Muhdi. (OI)
Discussion about this post