Slawi – Dua Orang Pasien Dalam Pengawasan( PDP) suspect Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19 asal Kabupaten Tegal yang dirawat di Rumah Sakit Harapan Anda Kota Tegal dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang. Pasien sembuh pertama ini adalah seorang orang laki-laki berusia 20 tahun asal Desa Kepandean Kecamatan Dukuhturi. Sedangkan pasien sembuh kedua adalah seorang perempuan berusia 67 tahun asal Desa Sidoarjo Kecamatan Suradadi. Keterangan ini disampaikan oleh Juru Bicara Penanggulangan Wabah Covid-19 Pemkab Tegal dokter Joko Wantoro hari Selasa (24/3) siang tadi lewat siaran persnya di Media Center Humas Pemkab Tegal.
Meski dinyatakan sembuh, keduanya tetap harus menjalani masa isolasi mandiri selama empat belas hari di rumahnya masing-masing. Joko mengungkapkan, selama menjalani masa isolasi tetap harus menjaga jarak fisik aman dengan anggota keluarganya dan tidak diperkenankan dijenguk orang lain.
Dari keterangan persnya, Joko mencatat jumlah total PDP selama masa pencegahan penularan Covid-19 di Kabupaten Tegal adalah 17 orang, bertambah 70 persen atau tujuh orang dari data PDP hari Minggu (22/3) kemarin. Namun demikian, dua diantaranya sembuh dan satu lagi pulang atas permintaan sendiri (APS). “Jadi jumlah kasus PDP per hari ini ada 14 orang, dimana delapan orang dirawat di RSUD dr. Soeselo Slawi, dua orang di RSUD Suradadi, dua orang di RSUD Kardinah Kota Tegal dan dua orang di RSUI Harapan Anda Kota Tegal”, katanya.
Joko menjelaskan, kasus PDP APS adalah seorang anak perempuan berusia 2 tahun asal Sutopranan Kecamatan Dukuhturi. Kepulangan PDP anak yang sebelumnya dirawat di Rumah Sakit DKT ini menurut Joko tidak bisa dicegah karena anaknya rewel dan ada permintaan keluarga, sehingga kemudian pihaknya menetapkan statusnya sebagai Orang Dalam Pantauan (ODP) dibawah pengawasan petugas kesehatan.
Dari delapan orang PDP yang dirawat di RSUD dr. Soeselo Slawi, lanjut Joko, seluruhnya sudah dilakukan tes swab Covid-19 dan baru satu yang keluar hasilnya, yaitu negatif. “Meski demikian, pasien negatif tersebut tetap kami rawat di rumah sakit dan dipantau perkembangannya sampai dengan empat belas hari”, ujarnya.
Secara rinci dijelaskan delapan orang PDP yang dirawat di RSUD dr Soeselo tersebut adalah laki-laki usia 28 tahun asal Desa Bangungalih Kecamatan Kramat, laki-laki usia 20 tahun asal Desa Slawi Kulon Kecamatan Slawi, laki-laki usia 9 bulan asal Desa Cawitali Kecamatan Bumijawa, perempuan usia 39 tahun asal Desa Cawitali Kecamatan Bumijawa, laki-laki usia 17 tahun asal Desa Pangkah Kecamatan Pangkah, perempuan usia 17 tahun asal Desa Adiwerna Kecamatan Adiwerna, laki-laki usia 34 tahun asal Desa Dukuh Tengah Kecamatan Margasari dan laki-laki usia 1 tahun asal Desa Karangjati Kecamatan Tarub.
Sementara dua orang PDP yang dirawat di RSUD Suradadi adalah perempuan usia 21 tahun asal Desa Semedo Kecamatan Kedungbanteng dan perempuan usia 21 tahun asal Desa Demangharjo Kecamatan Warureja. Adapun dua orang PDP yang dirawat di RSUD Kardinah adalah perempuan usia 49 tahun asal Desa Debong Wetan Kecamatan Dukuhturi dan laki-laki usia 32 tahun asal Desa Dukuhwaru Kecamatan Dukuhwaru. Selebihnya, dua kasus PDP yang dirawat di RSUI Harapan Anda di Kota Tegal adalah perempuan usia 26 tahun asal Desa Berkat Kecamatan Tarub dan perempuan usia 43 tahun asal Desa Suradadi Kecamatan Suradadi.
Joko menambahkan, untuk kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) jumlahnya kini mencapai 135 orang atau bertambah 25 persen dari data sebelumnya dua hari yang lalu. Sedangkan untuk pelaku perjalanan yang terdata pihaknya mencapai 543 orang.
Menanggapi pertanyaan warga soal kehadiran anggota keluarga dari luar negeri ataupun dari luar daerah yang terjangkit virus Corona, Joko minta agar yang bersangkutan secara sukarela mengkarantina diri di rumah selama empat belas hari dan tidak melakukan kontak fisik dengan anggota keluarganya untuk memastikan dirinya terbebas dari infeksi Covid-19. Pada kesempatan ini, Joko pun menerangkan fungsi layanan Call Center 119 yang tidak hanya sebagai media informasi virus Corona, tapi juga bisa dimanfaatkan untuk melaporkan warganya yang baru pulang dari daerah terjangkit.
Ditanya soal donasi terbuka dari civitas medika RSUD dr. Soeselo Slawi, Joko menjelaskan jika sebagian kebutuhan seperti minuman isotonik dan susu kotak sudah terpenuhi. “Selain tidak menerima bantuan dalam bentuk uang, kebutuhan berupa makanan dan minuman sudah tercukupi, tinggal kebutuhan APD seperti masker dan hazmat suit yang belum. Untuk itu, donasi berupa jas hujan masih kami perlukan karena itu termasuk material sekali pakai”, ungkapnya. (HN)
Discussion about this post