Slawi – Penyelenggaraan Trasa Octo Fest 2024 menjadi penanda komitmen Pemkab Tegal menata kompleks Taman Rakyat Slawi Ayu (Trasa) sebagai Taman Budaya, sarana rekreasi dan hiburan bagi keluarga, sentra kuliner, sekaligus ruang aktualisasi beragam komunitas, dari mulai komunitas seni, olahraga, otomotif hingga penghobi satwa.
Pernyataan tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Amir Makhmud melalui konferensi persnya di lantai satu TrackingSpace yang digunakan sebagai tempat Pameran Temporer Gigantopithecus Expo 2024 Wanara Seba, Minggu (13/10/2024).
Penataan kompleks Trasa ini dilakukan secara bertahap. Pasca penataan fasade, lantai dan utilitas lainnya di tahun 2023, maka pada tahun 2024 ini giliran bagian panggung yang akan ditata lebih artistik dan ikonik.
“Setelah kita lakukan penataan fasade, lantai dan utilitas lainnya tahun lalu, tahun ini kita tata bagian panggung, setidaknya agar tampilannya lebih artistik dan ikonik,” kata Amir.
Sementara untuk ruang lantai satu TrackingSpace rencananya akan fungsikan sebagai Galeri UMKM Morphosis yang akan memajang, mengekspose produk-produk UMKM. Sedangkan shelter pedagang di sisi utara akan ditata dengan konsep Serlok atau shelter serba lokal dengan merevitalisasi fungsi lapak pedagang yang awalnya hanya sekedar tempat makan dan minum, menjadi ruang inklusif untuk mewadahi kebutuhan komunitas warga akan ruang aktualisasi sosial ala perkotaan.
“Di zona ini akan kita sinergikan eventnya dengan Slawi Creative Fun sebagaimana yang sudah berjalan rutin selama ini,” ucapnya.
Adapun rangkaian kegiatan Trasa Octo Fest 2024 ini meliputi Pekan Kebudayaan Daerah Kabupaten Tegal 2024 dan bazar UMKM yang sudah terlaksana tanggal 9-10 Oktober lalu. Selain itu, sesi nonton bareng (Nobar) laga Timnas Indonesia melawan Bahrain juga telah terselenggara beberapa waktu lalu.
Pihaknya juga minta kegiatan Nobar bisa kembali digelar di Trasa, termasuk event penganugerahan Top 28 dan Bos Muda program Wirausaha Pemuda 2024 tanggal 19 Oktober mendatang. Sedangkan malam nanti, pada penghujung Gigantopithecus Expo akan ditutup dengan Pagelaran Kolosal Pandhita Wanara Agung.
“Saya mengimbau masyarakat Kabupaten Tegal dan sekitarnya bisa ikut menyaksikan pentas seni malam nanti yang akan melibatkan kolaborasi seniman kita dari Sanggar Putra Satria Laras, Yayasan Rumah Seni Tegal dan ISI Surakarta,” ungkapnya.
Lebih lanjut Amir mengungkapkan jika penyelenggaraan Gigantopithecus Expo 2024 Wanara Seba merupakan hasil kerja sama Pemkab Tegal dengan Badan Layanan Usaha (BLU) Museum dan Cagar Budaya Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek RI.
Animo publik, terutama dari kalangan pelajar yang mengunjungi galeri pameran sampai dengan penghujung pameran hari ini menandakan ketertarikan yang tinggi akan temuan fosil fragmen Gigantopithecus di situs Semedo sebagai spesies kera purba raksasa satu-satunya di Indonesia.
Temuan tersebut semakin menguatkan eksistensi Museum Semedo yang tidak hanya menyimpan koleksi fosil fragmen manusia purba homo erectus sebagai masterpiece-nya, tapi juga primata yang menurut simpulan para ahli, dari segi ukuran ini adalah yang terbesar di Asia Tenggara. (AD/hn)
Discussion about this post