Bumijawa – Selain kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis dan pembagian sembako, kegiatan Bakti Sosial Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 tingkat Kabupaten Tegal di Desa Muncanglarang, Kecamatan Bumijawa pada Rabu (11/12/2024) juga diramaikan dengan “thrifting” atau bazar pakaian bekas yang banyak diminati warga setempat.
“Thrifting” merupakan kegiatan membeli busana bekas yang masih layak pakai dengan harga murah. Di sini warga bisa menebus pakaian bekas untuk dewasa, remaja maupun anak-anak seharga Rp2 ribu. Hasil dari penjualan pakaian bekas ini oleh panitia HKN didonasikan seluruhnya ke desa untuk mendukung kegiatan sosial dan kebersihan lingkungan.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Suspriyanti yang hadir mewakili kepala daerah mengatakan peringatan HKN ke-60 ini terbilang istimewa, karena angka 60 adalah penanda seseorang memasuki usia lanjut. Oleh karenanya, peringatan HKN ini sekaligus momentum untuk mengingatkan kembali betapa penting dan berharganya kesehatan bagi kelangsungan hidup manusia.
Sejak pertama kali HKN diluncurkan tahun 1964, usia harapan hidup (UHH) penduduk Indonesia masih 49,3 tahun. Saat ini UHH penduduk nasional sekitar 72,5 tahun atau 74,25 tahun untuk Kabupaten Tegal.
Namun di tengah meningkatnya UHH ini, ancaman penyakit infeksi yang bersifat endemik masih saja terjadi, salah satunya adalah tuberkulosis (TBC) yang kini menjadi target kerja pemerintah untuk mengeliminasinya. Diperkirakan jumlah kasus TBC di Kabupaten Tegal mencapai 6.633 kasus.
Permasalahan TBC tidak hanya berdampak terhadap kesehatan, tetapi juga sosio ekonomi, kemiskinan ekstrem, dan gangguan gizi. Sehingga, komitmen unsur pentahelix yakni pemerintah, masyarakat, lembaga usaha, akademisi dan media menjadi kunci percepatan eliminasi TBC.
Suspriyanti juga menjelaskan, upaya meraih hidup sehat dan tinggal di lingkungan yang sehat bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga seluruh komponen di masyarakat, pelaku usaha hingga pemerintahan. Hal ini sejalan dengan tema HKN tahun ini, yaitu “Gerak Bersama, Sehat Bersama”.
Kolaborasi menjadi sebuah keharusan untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas dan produktif. Sehingga perlu upaya yang terus menerus untuk membangun, menjaga dan menggerakkan kesadaran kolektif supaya masyarakat mau dan mampu menjaga kesehatan diri dan lingkungannya
“Mari, kita tumbuhkan semangat dan optimisme untuk hidup sehat dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS. Karena kita ingin sama-sama membangun, menciptakan masyarakat yang sehat, cerdas, dan produktif,” katanya.
Angka prevalensi stunting di Kabupaten Tegal berdasarkan hasil elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat atau EPPGBM berkurang 1,86 persen poin, dari 18,3 persen di akhir tahun 2023 lalu menjadi 16,44 persen pada bulan Oktober 2024 dengan persentase balita ditimbang di Posyandu 96,16 persen atau sudah di atas rata-rata target nasional yang sebesar 90 persen.
“Kinerja yang baik ini tidak terlepas dari implementasi aksi bersama intervensi serentak pencegahan stunting dengan melakukan pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi dan intervensi gizi kepada seluruh calon pengantin, ibu hamil dan balita secara berkelanjutan,” ujar Suspriyanti.
Dari sisi perlindungan jaminan kesehatan juga mengalami kenaikan, di mana universal health coverage (UHC) Kabupaten Tegal tahun 2024 ini mencapai 96,99 persen dari target 98 persen.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Ruszaeni menambahkan, melalui momentum peringatan HKN, semua pihak diharapkan bisa berpartisipasi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya promotif, preventif, menerapkan PHBS, memperbanyak gerak badan dalam kegiatan keseharian dan berolahraga.
Meningkatnya indeks pembangunan kesehatan manusia tahun 2024 adalah bukti nyata pencapaian pembangunan di bidang kesehatan sepanjang lima tahun terakhir mampu menurunkan prevalensi stunting balita, angka kematian ibu dan anak serta meningkatkan UHH.
Sementara itu, Ketua Panitia Bakti Sosial HKN ke-60 Kabupaten Tegal Pangestutiningsih melaporkan sebanyak 335 warga kurang mampu mendapatkan paket bantuan sembako pada kegiatan bakti sosial ini. Paket sembako tersebut berisi lima kilogram beras, satu liter minyak goreng, mie instan, telur, dan kecap. Selain itu, juga diserahkan 50 paket sembako kepada warga penderita penyakit TBC.
Sejumlah kegiatan yang digelar di Desa Mucanglarang ini antara lain pelayanan kesehatan gratis, bazar pangan, bazar pakaian pantas pakai, konseling gizi, bazar MPASI 4 bintang, pemeriksaan gigi bagi siswa sekolah dasar, serta edukasi dan pemeriksaan pangan jajanan anak sekolah.
“Sebanyak 100 bayi yang lulus sarjana ASI juga kita beri apresiasi penghargaan berupa piala, sertifikat dan bingkisan. Semoga apa yang kita lakukan hari ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat,” tutupnya. (AD/hn)
Discussion about this post