Slawi – Pemerintah terus mendorong berbagai upaya pemenuhan hak atas layanan pendidikan bagi anak penyandang disabilitas, termasuk penambahan ruang pembelajaran khusus di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Slawi yang diperuntukan bagi siswa tunarungu atau hambatan pendengaran dan tunagrahita atau hambatan intelektual.
Ground breaking rencana pembangunan tiga ruangan di SLB Negeri Slawi ini dilakukan secara serentak pada Jumat (02/04/2025) di sekolah setempat bersama 24 SLB lainnya di Indonesia yang bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025.
Ini merupakan bagian dari program Perbaikan Sarana dan Prasarana Pendidikan (PSPP) yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Direktur Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Saryadi yang menghadiri ground breaking di SLB Negeri Slawi mengatakan jumlah siswa SLB di Provinsi Jawa Tengah terus bertambah, sehingga pemerintah harus terus berbenah meningkatkan aksesnya untuk mendukung dan memajukan pendidikan inklusi.
“Ground Breaking ini dilaksanakan serentak di 25 SLB lainnya se-Indonesia. Mudah-mudahan lewat bantuan ini bisa semakin meningkatkan layanan pendidikan khususnya bagi siswa SLB,” ucap Saryadi.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Amir Makhmud yang hadir menyampaikan ucapan terima kasih dan mengapresiasi bantuan yang diberikan Kemendikdasmen ini. Ia berharap ada pengembangan berkelanjutan untuk memberikan akses pendidikan yang memadai bagi siswa di SLB Negeri Slawi ini.
“Terima kasih juga saya sampaikan kepada guru, tenaga kependidikan yang telah sabar mendidik anak-anak kita yang luar biasa ini. Jasa bapak, ibu guru, dan pengelola sekolah tentu tak ternilai harganya,” ujar Amir.
Sebelumnya, Kepala SLB Negeri Slawi Ninik Basri Martini menjelaskan sarana pembelajaran khusus ini akan mencakup pembangunan tiga ruangan, yaitu ruang bina diri, ruang Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama atau BKPBI dan kantin.
Ruang bina diri dikhususkan bagi anak-anak dengan hambatan intelektual. Ruangan ini dibuat menyerupai ruangan yang ada di rumah, seperti kamar mandi, dapur, hingga kamar tidur. Pembelajaran di ruangan bertujuan melatih anak-anak mengerjakan kegiatan sehari-hari, seperti memasak, makan, mandi dan lainnya.
Sedangkan ruang pembelajaran BKPBI diperuntukan bagi anak-anak dengan hambatan pendengaran dan wicara. Gunanya untuk memaksimalkan sisa pendengaran dan mengenalkan getaran.
“Untuk jumlah anggaran dan waktu pelaksanaan kami masih menunggu informasi dari pemerintah pusat,” ungkapnya.
Sebelumnya, seluruh peserta ground breaking menyaksikan siaran langsung Presiden Prabowo Subianto secara daring yang meluncurkan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) pada peringatan Hardiknas 2025 yang bertempat di SD Negeri 05 Cimahpar, Kabupaten Bogor Utara, Jawa Barat.
Di sini, Prabowo menegaskan komitmen Pemerintah memajukan pendidikan di tanah air.
“Tidak mungkin kita menjadi negara sejahtera, tidak mungkin kita menjadi negara maju kalau pendidikan kita tidak baik, pendidikan kita tidak berhasil,” kata Prabowo. (AD/hn)
Discussion about this post