Slawi – Tingkatkan literasi generasi muda, sastrawan yang juga Duta Baca Indonesia 2021-2025 Heri Hendrayana Harris atau lebih dikenal dengan nama pena Gol A Gong membagikan kisah inspiratifnya di hadapan 400-an pelajar SD hingga SMA se-Kabupaten Tegal.
Acara berkonsep sarasehan ini dimotori oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Tegal dan dirangkai menjadi satu bagian dari agenda Pesta Rakyat Slawi Ageng Tahun 2025 yang digelar di lapangan Pemda Kabupaten Tegal, Rabu (11/06/2025) pagi.
Melalui program Duta Baca Indonesia Masuk Sekolah, Gol A Gong atau Paman Gong menyampaikan pengalamannya membaca buku yang sudah dibiasakannya sejak dari kecil oleh sang ayah, termasuk berolahraga lari setiap paginya. Ia juga terbiasa mendengarkan cerita sebelum tidur yang didongengkan ibunya.
Dari tiga kebiasaannya ini, Gong saat itu sudah tidak lagi menyadari kondisinya yang terbatas karena tangan kirinya diamputasi akibat terjatuh dari pohon.
“Saat kelas empat SD saya jatuh dari pohon, sampai akhirnya dibawa ke dukun karena memang belum banyak dokter waktu itu dan harus merelakan tangan kiri saya diamputasi, tapi justru dari sinilah saya belajar untuk berdaya dengan buku,” ucap Gong.
Gong menuturkan, dari kebiasaannya membaca buku memudahkan ia mendapat pekerjaan sebagai wartawan di salah satu perusahaan media nasional dan bekerja di sejumlah perusahan lainnya yang tidak diskriminatif secara fisik. Di sini, ia berhasil menulis dan merilis ratusan buku.
Ia pun kemudian ditunjuk sebagai Instruktur Literasi Nasional dan Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebelum akhirnya dinobatkan sebagai Duta Baca Indonesia sejak 30 April 2021 hingga 2025.
Sedikitnya 20 negara telah ia kunjungi saat menjalankan misinya sebagai Duta Baca Indonesia dan semuanya gratis tanpa biaya pribadi, termasuk berkeliling Indonesia.
Tak hanya itu, berbagai penghargaan tingkat nasional pun berhasil diraihnya, seperti penghargaan Nugra Jasadarma Pustaloka di tahun 2007, Anugerah Kebudayaan Indonesia dari Kemendikbudristek tahun 2015, dan Tokoh Literasi Nasional dari Badan Bahasa pada tahun 2016.
Menurutnya, kesuksesan dalam meraih mimpu harus dimulai dari komitmen yang kuat, tekun, dan punya kompetensi, serta tahan akan konsekuensi dalam berproses hingga terus berkelanjutan..
“Mulai dari ketekunan membaca buku setiap hari, bisa melatih kedisiplinan serta fokus membentuk karakter positif,” ujarnya.

Sebelumnya, Bunda Literasi Kabupaten Tegal Nina Almuna menuturkan jika kegiatan berbagi pengalaman, diskusi dan edukasi melalui program Duta Baca Indonesia Masuk Sekolah ini bermanfaat untuk kemajuan pelajar di era digital.
“Tidak hanya menumbuhkan budaya gemar membaca, sebagai pelajar juga diharapkan bisa mengkaji ulang, mampu menjelaskan bacaannya dan bisa memilih bahan bacaan yang bermanfaat dan berdampak positif untuk pengembangan diri,” terangnya.
Sementara itu, Staf Ahli Bupati Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan Nurhapid Junaedi yang hadir mewakili bupati Tegal menuturkan di era digital dan artificial intelligence, informasi menjadi sangat terbuka dan mudah diakses siapa saja.
Hal ini menuntut setiap individu mampu berpikir kritis dan mendalam, serta bisa memilah dan memilih asupan kontennya yang pada gilirannya bisa menjadi kreator konten yang menginspirasi dan membawa kemaslahatan publik.
Berdasarkan Laporan Akhir Kajian Tingkat Gemar Membaca (TGM) Masyarakat Indonesia Tahun 2024 yang disusun oleh Perpustakaan Nasional, skor capaian TGM nasional mencapai 72,44 poin dari target sebesar 71,3 poin.
“Dengan adanya teknologi digital seperti sekarang ini telah banyak merubah cara kita berkomunikasi, belajar, dan berkarya. Oleh karena itu, penting bagi kita mengintegrasikan nilai-nilai literasi dengan kreativitas digital,” ujarnya.
Ia berharap pergerakan literasi di Kabupaten Tegal dapat tumbuh lebih kuat, mampu mendidik pikiran dan menumbuhkan karakter bangsa. Pihaknya juga mengajak para pelajar terus menggali potensi diri, berani bermimpi dan giat berkarya.
“Mari, kita jadikan aktivitas membaca sebagai gerakan revolusi dalam kehidupan sehari-hari, demi menciptakan masyarakat yang cerdas, kritis, dan berintegritas. Semoga ini bisa menumbuhkan semangat dan menjadi inspirasi baru bagi pelajar Kabupaten Tegal,” ucap Nurhapid. (EW/hn)
Discussion about this post