Suradadi – Sebanyak lima belas warga Kabupaten Tegal penderita katarak mendapatkan kesempatan operasi gratis dengan metode phacoemulsifikasi atau pacho, teknik bedah mata menggunakan gelombang ultrasonik untuk menghancurkan lensa mata yang keruh akibat katarak.
Pembukaan bakti sosial ini dilakukan bersamaan dengan peluncuran layanan cuci darah atau hemodialisa dan sistem pengantaran obat pasien menggunakan jasa pos dan lainnya atau SiPonggol di RSUD Suradadi pada Kamis (12/06/2025).
Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman saat meluncurkan layanan ini menyampaikan apresiasinya kepada civitas hospitalia RSUD Suradadi yang telah mendedikasikan waktu dan tenaganya untuk meningkatkan aspek pelayanan rumah sakit.
“Ini bukan hanya soal penyembuhan gangguan penglihatan, tapi juga mengembalikan harapan hidup, meningkatkan produktivitas dan mengangkat martabat saudara-saudara kita yang selama ini mengalami keterbatasan netra,” ujarnya.
Seiring dengan itu, orang nomor satu di Kabupaten Tegal ini juga menyampaikan apresiasi atas inovasi layanan SiPonggol untuk menjawab kendala pasien rawat jalan yang tinggal jauh dari rumah sakit, bahkan mereka yang tinggal di daerah terpencil atau memiliki keterbatasan akses transportasi.
Melalui layanan ini, pasien rawat jalan tidak perlu lagi repot mengantre obat dan datang jauh-jauh ke rumah sakit untuk menebus obat. Cukup dengan menungu di rumah, obat akan dikirimkan langsung ke pasien dengan aman, cepat dan terpantau.
“Ini adalah langkah kemanusiaan, kita dituntut bisa memahami kendala pasien. Layanan rumah sakit tidak selesai di resep dan pemberian obat, tetapi sampai ke aspek kenyamanan pasien, terutama lansia, penyandang disabilitas, atau mereka yang sedang dalam pemulihan untuk mendapatkan obat secara mudah,” tuturnya.
Pengembangan layanan hemodialisa merupakan bentuk komitmen RSUD Suradadi memperluas pelayanan medis, menjawab kebutuhan pasien, sekaligus memudahkan masyarakat wilayah Pantura Tegal mendapatkan layanan ini.
“Dengan adanya layanan hemodialisa ini, waktu dan tenaga pasien bisa dihemat, termasuk biaya transportasinya juga bisa ditekan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Ruszaeni menyampaikan kegiatan bakti sosial operasi katarak gratis digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-424 Kabupaten Tegal. Sasarannya adalah warga Kabupaten Tegal yang tidak memiliki jaminan kesehatan baik BPJS Kesehatan ataupun asuransi kesehatan lainnya.
Ruszaeni menerangkan pihaknya terlebih dahulu melakukan skrining mata pada tanggal 28 Mei sampai 1 Juni 2025. Awalnya ada 35 orang yang telah mendaftarkan diri untuk mendapat kesempatan operasi katarak gratis ini. Namun berdasarkan hasil skrining, hanya 15 orang yang lolos atau layak melanjutkan ke tindakan operasi.
“Setelah melakukan skrining hanya ada 15 peserta yang lolos. Jumlah tersebut terdiri dari sepuluh orang laki-laki dan lima orang perempuan,” terang Ruszaeni.
Ditemui pasca operasi, Kartomo (70), pasien operasi katarak gratsi asal Kecamatan Jatinegara menyampaikan rasa syukur dan ucapan terima kasihnya kepada Pemerintah Kabupaten Tegal yang telah menggelar bakti sosial ini.
“Saya sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Tegal yang telah membantu menyembuhkan katarak mata saya. Pandangan saya sudah jernih lagi, bisa melihat lebih terang lagi,” ujarnya.
Kartomo mengungkapkan, operasi katarak hanya berjalan lima menit. Bahkan setelah keluar dari ruang operasi, ia bisa langsung melihat lebih jelas.
Wainah (60), istri Kartomo pun mengaku senang mengetahui suaminya bisa melihat kembali dengan normal.
“Terima kasih bupati Tegal sudah membantu menyembuhkan suami saya dari katarak,” ucapnya. (EW/hn)
Discussion about this post