Slawi – Pemerintah Kabupaten Tegal dan DPRD Kabupaten Tegal menerima secara terbuka dan siap menindaklanjuti aspirasi rakyat yang disampaikan Gerakan Masyarakat Tegal Berdaulat (GMTB). Penyampaian aspirasi yang mencakup lima isu utama ini disampaikan Koordinator Pelaksana GMTB Nurkhisom di Ruang Rapat Badan Anggaran DPRD Kabupaten Tegal, Rabu (03/09/2025) siang.
Pada kesempatan ini, Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman bersama unsur Forkopimda setempat menyambut baik langkah GMTB dalam menyampaikan pendapatnya secara dialogis. Hal tersebut patut diapresiasi mengingat penyampaian aspirasi rakyat di sejumlah daerah berjalan kurang kondusif, bahkan sebagian berakhir ricuh.
Menurutnya, masyarakat Kabupaten Tegal melalui elemen organisasi kemasyarakatan seperti GMTB bisa menjadi contoh baik penyampaian pendapat secara terbuka dan komunikatif dengan tetap menjaga kondusivitas wilayah. Perbedaan pendapat tidak harus berujung perpecahan, melainkan energi yang menyatukan untuk kepentingan bersama, pembangunan daerah.
“Di tengah maraknya aksi unjuk rasa yang berujung kekerasan dan aksi anarkisme, kami bersyukur masyarakat Kabupaten Tegal menyampaikan aspirasinya dengan cara-acra yang baik, silaturahmi, audiensi. Ini kabar baik,” ucap Ischak.
Sementara itu, Nurkhisom mengatakan, pihaknya memilih jalur dialogis demi menjaga kondusivitas wilayah di Kabupaten Tegal. Adapun lima isu utama yang disampaikan Nurkhisom meliputi keterbukaan informasi publik, lingkungan hidup, pelayanan publik, pemerintahan desa, dan pariwisata.
“Kami menghindari hal-hal yang mengarah ke anarki. Kabupaten Tegal harus menjadi daerah yang nyaman dan kondusif. Intinya, aspirasi ini kami sampaikan dengan cara damai, tidak dengan kekerasan,” ujar Nurkhisom.
Di sini ia menyampaikan sejumlah tuntutan, antara lain keterbukaan informasi publik terkait penggunaan APBD, termasuk tunjangan anggota dewan, perbaikan pelayanan publik, normalisasi sungai, pengelolaan sampah, evaluasi program kesehatan, peningkatan kesejahteraan buruh, hingga revitalisasi objek wisata.
Selain itu, pihaknya juga mendorong pembentukan Rumah Aspirasi sebagai sarana komunikasi langsung dan terbuka antara masyarakat dengan pemerintah daerah.
Merespon ini, Bupati Ischak sebelumnya memaparkan sejumlah program strategis Kabupaten Tegal, seperti pembangunan infrastruktur khususnya jalan yang menjadi prioritas pasca Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 terkait efesiensi anggaran.
Dari hasil penghematan tersebut, alokasi belanja infrastruktur bertambah Rp60,95 miliar menjadi Rp179,37 miliar.
“Anggaran perjalanan dinas, konsumsi, dan publikasi hasil efisiensi kita alihkan untuk pembangunan infrastruktur terutama jalan pada ruas jalan di Bogares, Balamoa, Jalingkos, Pangkah-Bogares, Bader, hingga RP Suroso. Nilainya miliaran rupiah, dan ini sejalan dengan visi-misi percepatan pembangunan infrastruktur kita,” jelasnya.
Menanggapi usulan Rumah Aspirasi, Bupati Ischak menyambut baik ide tersebut dan menyatakan siap merealisasikannya.
“Sebelumnya kita sudah punya forum Musrenbang ataupun Bupati Tilik Desa, tapi memang ini cenderung formal juga parsial. Masyarakat ingin yang lebih cair, seperti sarasehan atau cipok (moci karo ndopok). Kita akan kaji dan kalau bisa segera direalisasikan,” tambahnya.
Menanggapi ini, Nurkhisom meminta forum komunikasi melalui Rumah Aspirasi ini bisa digelar tiga bulan sekali. Selain itu, pihaknya berkomitmen mengawal realisasi tuntutan atau aspirasi rakyat yang telah disampaikan secara tertulis kepada Forkopimda.
“Minimal komunikasi dilakukan tiga bulan sekali agar tidak ada jarak antara masyarakat dan pemerintah,” tegasnya.
Nurkhisom menambahkan, forum audiensi ini menjadi bukti bahwa dialog terbuka menjadi solusi efektif penyampaian aspirasi rakyat di tengah gelombang aksi ketidakpuasan publik terhadap pemerintahan. Masyarakat Kabupaten Tegal lebih memilih jalan damai yang lebih teduh. (ZS/hn)
Discussion about this post