Bojong – Suasana sejuk masih menyelimuti kawasan perbukitan hutan pinus di Bumi Perkemahan (Buper) Martoloyo, Desa Suniarsih, Kecamatan Bojong, Rabu (30/07/2025) pagi. Di sini, Wakil Bupati Tegal Ahmad Kholid membuka Perkemahan Akbar Santri Pondok Pesantren Muhammadiyah Zaenab Masykur 2025.
Kegiatan perkemahan selama dua hari, 30-31 Juli 2025 ini menjadi bagian dari program pembentukan karakter disiplin dan kemandirian ratusan santri Ponpes Muhammadiyah Zaenab Masykur dari berbagai jenjang pendidikan.
Turut hadir Direktur Pondok Pesantren K.H. Muhammad Tri Jazuli, para ustaz dan pengurus ponpes, serta para tamu undangan dari tokoh masyarakat dan pejabat setempat.
Selama perkemahan, peserta santri akan mengikuti sejumlah kegiatan edukatif dan berlatih kekompakan seperti pelatihan kepemimpinan, praktik ibadah berjamaah di alam, hingga beraneka lomba ketangkasan. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk membentuk pribadi yang tangguh, mandiri, dan siap menghadapi tantangan di luar lingkungan pesantren.
Wabu Kholid mengatakan kegiatan luar ruang seperti ini sangat penting untuk membekali para santri dengan nilai-nilai kepemimpinan dan keislaman.
“Perkemahan ini bukan soal tidur di tenda, di tengah udara dingin, tapi lebih ke bagaimana santri-santri ini belajar hidup mandiri, berinteraksi, bekerja sama, sekaligus memperkuat ukhuwah islamiyah. Dan ini yang akan jadi bekal mereka para calon pemimpin masa depan yang amanah dan berakhlak mulia,” ungkapnya.
Kegiatan perkemahan sebagai proses pembelajaran luar kelas telah sejalan dengan kurikulum integratif, penggabungan antara nilai-nilai keislaman, kepemimpinan, cinta lingkungan dan sosial. Diharapkan para santri bisa mengasah kemampuannya dalam menyelesaikan masalah dan beradaptasi dengan lingkungan.
Kepala SMP Muhammadiyah Zaenab Masykur Turrachman sekaligus pembina acara perkemahan mengatakan sejauh ini tidak ada kendala berarti terkait pelaksanaan kegiatan, selain suhu dingin yang belum biasa dihadapi pada santri .
“Dari kegiatan ini, karakter santri-santri bisa semakin kuat karakter kemandirian dan kedisiplinannya lewat pembelajaran dan pengalaman langsung. Tantangan suhu dingin saat ini akan jadi pembelajaran bagi mereka, agar siap mental, siap fisik di mana saja,” jelasnya.
Kegiatan perkemahan akbar yang sudah berhasil digelar sebanyak tiga kali ini akan berlanjut tahun depan di tempat yang sama. Ia menilai dari segi lokasi dan sarana pendukung di Buper Martoloyo sudah pas, bahkan memberikan kesan mendalam bagi peserta.
Lebih dari sekadar kegiatan tahunan, perkemahan akbar ini menjadi sarana strategis pihaknya dalam membangun mental dan spiritual santri, sekaligus memperkuat peran pondok pesantren sebagai pusat pembinaan generasi muda yang unggul. (ZS/hn)









Discussion about this post