Slawi – Harapan lahirnya generasi muda berpendidikan tinggi yang siap membawa angin perubahan di desa kini semakin dekat. Hal ini ditandai dengan diterimanya 287 mahasiswa baru dari jalur beasiswa pendidikan Satu Desa Satu Sarjana atau Sadesa tahun 2025. Mereka tersebar di empat perguruan tinggi swasta di Kabupaten Tegal yang menjadi mitra Sadesa.
Penetapan penerima beasiswa Sadesa tahun 2025 ini tertuang dalam surat keputusan (SK) masing-masing kampus. Secara simbolis, Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman menyerahkan petikan SK tersebut kepada perwakilan mahasiwa di Pendopo Amangkurat, Selasa (9/9/2025)
Menurut Ischak, percepatan pembangunan desa membutuhkan kolaborasi dengan banyak pihak, termasuk perguruan tinggi. Terlebih dengan adanya dana desa, perangkat dan masyarakat desa perlu dukungan kapasitas kepemimpinan agar pemanfaatannya berguna dalam pembangunan sumber daya manusia dan ekonomi desa.
“Program Sadesa lahir dari semangat dan investasi jangka panjang di bidang sumber daya manusia. Kita ingin memastikan setiap desa akan lahir minimal satu sarjana yang akan menjadi penggerak, motivator, sekaligus teladan bagi kemajuan desa,” ucapnya.
Pihaknya berharap, seluruh penerima beasiswa Sadesa bisa memanfaatkan fasilitas yang sudah diberikan pemerintah daerah ini dan menyelesaikan studinya tepat waktu dengan hasil yang memuaskan.
Ischak mengingatkan, anggaran beasiswa ini diperoleh dari hasil sumbangsih dan jerih payah masyarakat pembayar pajak dan retribusi yang disalurkan kembali oleh pemda dalam bentuk bantuan perkuliahan senilai Rp7 juta per mahasiswa per tahun.
“Ingat, biaya kuliah yang saudara terima hari ini dan berikutnya nanti berasal dari uang rakyat. Maka, gunakan ini sebaik-baiknya, belajarlah sungguh-sungguh, jaga integritas, tunjukkan prestasi yang membanggakan,” kata Ischak.
Lebih lanjut, Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Amir Makhmud saat menyampaikan laporannya mengatakan dari 359 pendaftar yang mengikuti seleksi, 287 orang dinyatakan lulus dan ditetapkan sebagai mahasiswa baru penerima beasiswa Sadesa.
Amir merinci, jumlah mahasiswa Sadesa 2025 yang diterima di Tegal Muhammadiyah University atau TMU 50 orang, Universitas Bhamada Slawi 62 orang, Institut Agama Islam Bakti Negara atau IBN Tegal 75 orang, dan STKIP NU Tegal 100 orang.
Di sini, mereka akan dibebaskan dari biaya kuliah penuh selama delapan semester yang meliputi biaya pendaftaran, biaya pengembangan dan pembangunan pendidikan, hingga sumbangan pembinaan pendidikan atau SPP.
Ditemui ucai acara, Bupati Ischak kembali menegaskan program ini gratis bagi penerimanya hingga lulus kuliah dan wisuda. Pihaknya menjamin tidak ada lagi pungutan lainnya dari pihak kampus.
Melihat animonya yang baik tahun ini, Pemkab Tegal berencana melanjutkan program Sadesa untuk tahun-tahun berikutnya. Jika tahun 2025 dialokasikan anggaran APBD senilai Rp2 miliar, maka tahun 2026 diproyeksikan meningkat menjadi Rp4 miliar. (ZS/hn)









Discussion about this post