Slawi – Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman mengenalkan konsep wisata geotermal kepada peserta Studi Lapangan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan VII Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di Gedung Dadali, Senin (23/09/2025). Rintisan wisata medical wellness yang memanfaatkan potensi alam dan air panas Guci di hari kerja ini merupakan perpaduan antara unsur pariwisata dengan kesehatan melalui layanan hidroterapi dan hidrowellnes.
Di hadapan 40 orang peserta Studi Lapangan PKA, Ischak menjelaskan bahwa Kabupaten Tegal tengah mengembangkan potensi wisata Guci dengan menghadirkan layanan hidroterapi yang akan diluncurkan dalam waktu dekat ini.
Menurutnya, gagasan medical wellness ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam berinovasi, meningkatkan kualitas pelayanan publik, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kami sedang mengintegrasikan sektor pariwisata dengan layanan kesehatan. Hidroterapi di Guci menjadi salah satunya yang sedang kami garap. Dengan paket wisata baru ini diharapkan mampu menarik minat wisatawan datang ke Guci di hari kerja, sehingga dampak ekonominya bagi warga setempat juga bisa dirasakan, tidak hanya di akhir pekan saja,” ujar Ischak.

Lebih lanjut, disampaikan sejumlah capaian pembangunan daerah, antara lain penurunan angka prevalensi stunting dari 21,5 persen di tahun 2023 menjadi 15,9 persen di tahun 2024.
Pihaknya terus memperluas digitalisasi layanan publik, dari layanan administrasi kependudukan, perizinan, hingga pelayanan kesehatan berbasis aplikasi.
Kehadiran peserta PKA selama tiga hari di Kabupaten Tegal ini juga diharapkan bisa menjadi kesempatan saling berbagi pengalaman atau praktik baik terkait tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah Uswatun Hasanah menyampaikan bahwa lokus kegiatan studi lapangan ini dari di dua organisasi perangkat daerah, yaitu Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal dengan aspek amatan kepedulian dan perlindungan, dan Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata dengan aspek amatan kreativitas, optimisme, dan keberanian berinovasi.
Melalui agenda ini, para peserta tidak hanya diajak mengamati atau mempelajari inovasi layanan publik, tetapi juga dilibatkan dalam diskusi serta praktik kepemimpinan adaptif yang dapat mendukung agenda prioritas pemerintah daerah dan provinsi.
“Kami ingin peserta PKA mendapatkan pengalaman nyata dari Kabupaten Tegal, bagaimana sebuah daerah mampu bertransformasi dengan inovasi pelayanan publik yang berpihak pada masyarakat,” pungkasnya.
Ia menilai Kabupaten Tegal layak dijadikan laboratorium pembelajaran karena mampu menghadirkan ruang studi yang representatif sekaligus sarat inovasi berbasis kearifan lokal. (EW/hn)









Discussion about this post