Slawi – Hari Senin (13/07/2020) ini adalah hari pertama masuk sekolah untuk siswa baru Tahun Ajaran 2020/2021. Tak seperti tahun ajaran sebelumnya, di tengah pandemi Covid-19 ini, setiap penyelenggara pendidikan diwajibkan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin. Seperti halnya di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Slawi Kulon 03, kegiatan pembelajaran tatap muka di masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) ini tidak lebih dari seratus menit tanpa jeda istirahat. Sementara di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), tidak lebih dari tiga jam.
Ditemui usai mengajar, guru wali kelas satu SDN Slawi Kulon 03 Khorinafani, menuturkan, pertemuan awal siswa ini ditujukan untuk proses perkenalan antar sesama siswa dan para siswa dengan gurunya. Ia pun mengungkapkan, pihaknya sudah berupaya menerapkan protokol kesehatan. “Sejak di pintu gerbang sekolah, siswa sudah diperiksa suhu badannya dan langsung diarahkan untuk mencuci tangan tangan dengan sabun. Adapun pertemuan hari pertama ini, sepenuhnya kami manfaatkan untuk perkenalan antar siswa dan pengenalan lingkungan sekolah,” kata Khorinafani.
Disini, siswa juga diajarkan cara cuci tangan yang benar, termasuk ketentuan dalam memakai masker dan menjaga jarak antar siswa. Sementara untuk orientasi pembelajaran selama enam hari kedepan, pihak sekolah lebih memfokuskan pada materi pencegahan penularan Covid-19, termasuk penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang aman dari tranmisi virus corona baru.
Khorina menambahkan, selama MPLS ini, orang tua siswa dihimbau mengantarkan anaknya hanya sampai gerbang pintu masuk sekolah. Hal tersebut dimaksudkan untuk melatih kemandirian siswa di lingkungan barunya. Ia pun mengungkapkan, pihaknya juga sudah menyediakan masker kain dan perlengkapan lainnya yang mendukung penerapan protokol kesehatan di lingkungan sekolah.
Berbeda dengan MPLS SD, durasi waktu pembelajaran tatap muka di tingkat SMP sedikit lebih lama, meski tidak lebih dari tiga jam, tanpa jeda istirahat. Hal ini terungkap saat Kepala Sekolah SMPN 01 Slawi Alfatah menyampaikan Surat Edaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal Nomor 800/04/60185 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Belajar Mengajar Tatap Muka Tahun Pelajaran 2020/2021. Disebutkan disana, pembelajaran tatap muka tingkat SMP dimulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB.
Alfatah mengaku, pihaknya juga sudah membuat pedoman teknis kegiatan belajar mengajar selama enam hari ke depan. Tak berbeda dengan MPLS SD, kegiatan siswa baru di hari pertama masuk sekolah ini dimanfaatkan untuk perkenalan guru dan siswa, disamping penyampaian wawasan wiyata mandala.
Guna mencegah terjadinya penularan Covid-19, Alfatah menjelaskan, pihaknya sudah menerapkan protokol kesehatan. Dimulai sejak dari gerbang masuk sekolah dimana setiap siswanya wajib melakukan pengukuran suhu tubuh menggunakan termometer tembak. Siswa kemudian diarahkan untuk mencuci tangannya dengan sabun dan air mengalir sebelum masuk ke kelas. “Disini, kami sudah membentuk satuan tugas khusus penanganan Covid-19 tingkat sekolah. Anggotanya terdiri dari guru, tenaga pendidik dan komite sekolah,” kata Alfatah.
Ia pun menambahkan, SMPN 01 Slawi telah bermitra dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal melalui Puskesmas setempat untuk memberikan pendampingan penegakan protokol kesehatan di lingkungan sekolah.
Agar syarat ketentuan menjaga jarak antar siswanya bisa terpenuhi, sekolah yang meraih penghargaan Adiwiyata tahun 2019 ini pun menerapkan kebijakan penjarangan dengan mengisi setiap ruang kelasnya maksimal separuh dari kapasitas normal. “Saat ini ada 18 ruang kelas yang kami buka untuk menampung siswa kelas tujuh. Pantauan kami, dari 292 siswa baru kelas tujuh, seluruhnya berangkat sekolah. Meski demikian, kami akan berikan kelonggaran atau bahkan prioritas bagi peserta didik yang sakit untuk belajar dari rumah, termasuk siswa yang tidak diizinkan orang tuanya berangkat sekolah, kita tidak akan memaksakan mereka untuk hadir. Semua demi keselamatan bersama,” ungkap Alfatah.
Baca juga : Per Tanggal 13 Juli 2020, Siswa Baru Mulai Masuk Sekolah
Ditanya soal kendala, Alfatah mengaku masih terus melakukan penyesuaian atau adaptasi pada kebiasaan baru. Besama Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, pihaknya akan mengevaluasi penerapan protokol kesehatan di lingkungan sekolahnya dan berharap semuanya bisa segera menyesuaikan,” pungkasnya. (Fh)
Discussion about this post